Indosultra.com, Kendari – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menjadi perhatian nasional dalam sektor kelautan dan perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan Sultra sebagai salah satu daerah prioritas pengembangan Kampung Nelayan Merah Putih berkat potensi sumber daya laut yang melimpah.
Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kendari, Asep Saepulloh, mengatakan tahun ini Sultra mendapat enam titik pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, masing-masing dengan kucuran anggaran Rp22 miliar per lokasi. Program ini merupakan bagian dari agenda prioritas nasional Presiden RI untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di seluruh Indonesia.
“Enam titik yang dikembangkan tahun ini berada di Kabupaten Konawe (Soropia), Kolaka, Bombana, Buton Utara, Buton Selatan, dan satu lagi yang saat ini sedang on progress di Kabupaten Muna,” ujar Asep, Selasa (28/10/2025).
Ia menjelaskan, Kampung Nelayan Merah Putih dibangun dengan berbagai fasilitas pendukung seperti pabrik es, cold storage (tempat penyimpanan ikan), Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBUN), tempat pendaratan ikan, hingga unit pengolahan hasil perikanan.
Fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat menekan biaya operasional nelayan dan memperkuat posisi tawar mereka di hadapan tengkulak.
“Dengan adanya pabrik es dan tempat penampungan ikan, nelayan tidak perlu buru-buru menjual hasil tangkapan. Ikan bisa dikelola melalui koperasi merah putih sehingga ada nilai tambah dan pendapatan nelayan bisa meningkat,” jelasnya.
Asep menambahkan, tujuan utama pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan kecil.
“Untuk tahun 2026, kami sudah mengusulkan dua titik tambahan yaitu di Wakatobi dan Kendari. Apalagi, pemerintah pusat menargetkan pembangunan 1.000 Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh Indonesia tahun depan,” pungkasnya.
Laporan: Krismawan


























































