Indosultra.com, Konawe Utara – Bupati Konawe Utara (Konut), Ikbar, SH.,MH diwakili Wakil Bupati (Wabup) Konut, Abu Haera, S.Sos.,M.Si resmikan gedung unit pengelola darah yang bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konut, Rabu 12 November 2025.
Peresmian sarana layanan kesehatan ini juga di hadiri sejumlah jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Konut, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Konut, serta pimpinan dan staf pegawai RSUD Konut.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wabup Konut. Tidak hanya gedung, fasilitas alat kesehatan untuk pelayanan pengelolaan daerah juga sudah tersedia lengkap di tempat tersebut beserta tim medisnya.
Wabup Konut, Abu Haera menyampaikan pengadaan sarana dan prasarana unit pengelolaan daerah ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan sistem pelayanan kesehatan di masyarakat.
Selain itu, mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan lebih cepat dan maksimal, tanpa harus lagi pergi di rumah sakit luar daerah Konut.

Bahkan kata Abu Haera, unit pengelolaan daerah ini juga tidak hanya melayani masyarakat lokal konut, tapi juga lintas provinsi. Mengingat Kabupaten Konut merupakan jalur perlintasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
“Kami dari pemerintah, pak bupati, pak Ikbar terus memaksimalkan sistem pelayanan kesehatan. Kami terus mendorong kemajuan kualitas pelayanan kesehatan kita termasuk dengan sumber daya manusianya”ungkap Wabup Konut, Abu Haera diacara itu.

Mantan Sekda Konut ini menyampaikan hal penting dalam pendirian unit pengelola darah adalah;
1. Meningkatkan ketersediaan darah yang aman dan berkualitas untuk kebutuhan transfusi darah.
2. Meningkatkan keselamatan pasien yang memerlukan transfusi darah.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah.
4. Meningkatkan ketersediaan darah yang aman dan berkualitas untuk kebutuhan medis.
5. Mengurangi risiko penularan penyakit melalui transfusi darah.
6. Meningkatkan keselamatan pasien yang memerlukan transfusi darah.
7. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah dan meningkatkan jumlah donor darah.
8. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang memerlukan transfusi darah secara teratur.
“Bahkan jika ada pasien dari Sulawesi Tengah, Morowali kita sudah bisa melayani tanpa haru ke Kendari lagi yang dimana harus menempuh jarang 100 kilo meter. Ini merupakan langkah kita juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah,”tutupnya***
Laporan: Redaksi

























































