‎Antisipasi Longsor di Musim Nataru, Gubernur Sultra Uji Protap Komando Siaga Bencana

‎Antisipasi Longsor di Musim Nataru, Gubernur Sultra Uji Protap Komando Siaga Bencana

‎Indosultra.com, Kendari – Menyongsong perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak cepat memitigasi risiko bencana alam.

‎Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, secara resmi membuka Posko Terpadu Siaga Bencana Alam sekaligus memimpin simulasi Uji Coba Prosedur Tetap (Protap) 02 Penanganan Tanah Longsor di Kota Kendari.

‎Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Di tengah ancaman cuaca ekstrem, Pemprov Sultra ingin memastikan bahwa seluruh lini pertahanan mulai dari personel hingga alutsista benar-benar siap tempur di lapangan.

‎Dalam arahannya, Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah harga mati untuk menjamin keselamatan warga. Ia menekankan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah potensi ancaman alam.

‎”Kesiapsiagaan bukan hanya pernyataan di atas kertas, tetapi bentuk komitmen dan perhatian serius kita dalam menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi di daerah kita,” tegas Gubernur.

‎Berdasarkan data Kajian Risiko Bencana Nasional 2022–2026, Sulawesi Tenggara memang masuk dalam zona merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor. Curah hujan tinggi di wilayah perbukitan dan jalur distribusi antar-kabupaten menjadi perhatian utama karena berpotensi memutus urat nadi ekonomi daerah.

‎Fokus utama dalam kegiatan ini adalah uji coba Protap 02 Penanganan Tanah Longsor. Instrumen ini dirancang sebagai panduan tunggal agar tidak ada tumpang tindih instruksi saat darurat terjadi. Mengintegrasikan Pemerintah Daerah, TNI-Polri, BPBD, instansi vertikal, hingga relawan. Mempercepat pengerahan personel, alat berat, dan logistik ke titik bencana. Memastikan skenario penyelamatan warga dan pengaturan lalu lintas berjalan efektif di jalur vital.

‎Momentum Nataru diprediksi akan meningkatkan mobilitas masyarakat secara signifikan. Peningkatan aktivitas di pusat keramaian, tempat ibadah, dan jalur transportasi menuntut respons yang cepat dan tepat.

‎Gubernur berharap dengan dibukanya posko terpadu ini, masyarakat Sulawesi Tenggara dapat menjalankan ibadah Natal dan merayakan pergantian tahun dengan rasa aman.

‎”Kegiatan ini adalah pembuktian bahwa Sultra siap menghadapi kemungkinan terburuk. Kita ingin memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berlangsung aman, lancar, dan kondusif,” pungkasnya.


‎Laporan: Krismawan

error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!