Indosultra.Com, Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, SH., MH, menyuarakan langsung keluhan masyarakat terkait ketidakstabilan tegangan listrik di wilayahnya dalam kegiatan Diseminasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang digelar oleh PT PLN (Persero) di Hotel Claro Kendari, Senin (25/8).
Dalam forum ini turut dihadiri Kepala dinas SDM Sultra, Andi Aziz mewakili Gubernur Sultra, GM PT. PLN Persero Wilayah Sulselbar, Edyansyah, Koordinator Pembangunan Tenaga Kelistrikn, Pramudya, serta bupati dan Walikota di Sultra
Bupati Ikbar menegaskan bahwa masyarakat Konawe Utara masih sering mengalami tegangan listrik naik-turun, khususnya pada jam-jam beban puncak antara pukul 17.00 hingga 22.00 malam.
“Kami di Konawe Utara masih bergantung pada pasokan dari Kendari. Keluhan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga, cukup banyak karena tegangan listrik yang tidak stabil pada sore hingga malam hari,” tegas Bupati.
Selain menyampaikan permasalahan tegangan listrik, H. Ikbar juga melaporkan bahwa tingkat elektrifikasi di Konawe Utara telah mencapai 99,8 persen dari total 159 desa. Namun demikian, dua desa terpencil yakni Labengki dan Tapunopaka masih belum teraliri listrik.
“Saya berharap ini bisa menjadi perhatian PLN agar Konawe Utara bisa mencapai 100 persen rasio elektrifikasi,” tambahnya.
Lebih jauh, Bupati Ikbar turut mendorong PT PLN agar mulai mengembangkan energi terbarukan, dan mengusulkan pemanfaatan pohon gamal sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara di PLTU.
Menanggapi hal itu, perwakilan PLN menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi Bupati Konawe Utara. Pihak PLN berjanji akan menurunkan tim teknis untuk melakukan survei lapangan
Diseminasi RUPTL 2025–2034 ini mengangkat tema “Rencana Strategis PLN dalam Meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan Mendukung Proyek Strategis Nasional di Sulawesi Tenggara”.***
Laporan: Redaksi





























