Indosultra.Com, Konawe Utara – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), saat ini tengah gencar-gencarnya melaksanakan program ketahanan pangan yang merupakan program nawa cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Bupati Konut, Ikbar, SH.,MH bersama Wakilnya, Abu Haera, S.Sos.,M.Si memimpin langsung aksi program nasional itu.
Sebagai bukti, Pemda Konut lebih dulu gerak cepat lakukan skema penanaman cabai dan padi gogo secara serentak dengan melibatkan seluruh unsur pemerintah kabupaten, desa, kelurahan dan masyarakat.
Bahkan, Pemda Konut menargetkan 200 hektar lahan untuk program ketahanan pangan melalui penanam padi gogo.
Program ini merupakan salah satu kegiatan unggulan di Konut, mengingat 39,70 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Bumi Oheo itu berada di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Memaksimalkan langka tersebut, Bupati Konut, Ikbar bersama Wakilnya Abu Haera juga telah melaksanakan rapat terpadu bersama para pemerintah desa, kelurahan dan, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berapa hari lalu.
Salah satu pembahasannya ialah alokasi 20 persen dana desa (DD) untuk program ketahanan pangan.
Berkaitan hal itu, Ikbar memberikan warning kepada para kepala desa untuk betul-betul menggunakan 20 persen dana desa pada program ketahanan pangan dengan tepat sasaran sesuai arah petunjuk teknis.
Terpenting kata Ikbar, memungsikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) mengelola kegiatan tersebut. Tidak hanya menggugurkan kewajiban.
“Jadi 20 persen ketahanan pangan yang akan di kelola bumbes harus betul-betul dilaksanakan dengan baik. Saya sebagai pemimpin daerah, sebagai pemimpin pelaksanaan kegiatan bersama bapak wakil bupati akan mengawasi langsung. Jangan sekedar menggugurkan kewajiban saja,”tegas Bupati Konut, Ikbar dalam penyampaiannya saat berikan sambutan diacara launching penyaluran SPHP bantuan beras bersama Bulog Provinsi Sultra di Desa Larobende, Kecamatan Andowia, Kamis, 24 Juli 2025.
Mantan Ketua DPRD Konut ini menegaskan, setiap bulannya Pemda Konut melalui tim pengawas yang dibentuk akan turun lakukan monitoring dan evaluasi di tiap-tiap desa. Sanksi tega menanti bagi yang menyalah gunakan program tersebut.
“Ini ada beberapa desa yang sudah laksanakan untuk 20 persen dalam program ketahanan pangan bukan dalam bentuk ketahanan pangan dia lakukan. Justru pengadaan bibit. Saya sudah warning kepala desa, hati-hati karena kami pun dari Pemda sudah bentuk tim. Pak Wakil Bupati sebagian ketua tim ketahanan pangan yang akan melihat programnya di masing-masing desa, kecamatan. Tiap bulan kita evaluasi,”tegasnya.***
Laporan: Redaksi



























