Indosultra.com,Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah mengkaji wacana penanganan siswa bermasalah dengan cara dimasukkan ke barak militer. Ide tersebut muncul menyusul maraknya aksi tawuran di Kota Kendari yang kerap meresahkan warga.
Bahkan, baru-baru ini seorang pelajar di Kendari nyaris meregang nyawa akibat pengeroyokan.
“Itu permintaan mereka, bukan saya. Mungkin melihat ada daerah lain yang sudah menerapkan hal serupa. Jadi ini masih menjadi bagian dari kajian kita ke depan,” kata Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, usai memimpin apel perdana bersama siswa SMKN 2 Kendari di Halaman Kantor Gubernur, Selasa (19/8/2025).
Andi menegaskan, wacana tersebut belum final dan masih dalam tahap pertimbangan.
“Masih berupa usulan, belum saya putuskan. Kita akan lihat solusi terbaik untuk siswa yang memang perilakunya menyimpang,” ujarnya.
Menurutnya, perilaku menyimpang pelajar bisa dipicu dari berbagai faktor, mulai dari kurangnya pengawasan orang tua hingga kelalaian pihak sekolah.
“Awalnya bisa dari rumah karena pengawasan kurang, bisa juga sekolah lalai. Makanya kita akan giatkan sweeping agar mereka tidak berkeliaran di jalan,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, Pemprov Sultra melalui Satpol PP bersama guru SMA/SMK di Kendari akan bergiliran melakukan patroli untuk menindak siswa yang bolos.
Selain itu, seluruh SMA/SMK di Kendari juga dijadwalkan mengikuti apel pagi secara bergiliran di Halaman Kantor Gubernur. Dalam apel tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka akan memberikan arahan langsung agar para pelajar tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
Kegiatan perdana telah dilaksanakan pada Selasa pagi dengan SMKN 2 Kendari sebagai peserta pertama. Para siswa mendapat nasehat dan motivasi langsung dari gubernur.
Laporan: Krismawan





























