Indosultra.com, Muna – Ketika sebagian orang menunggu bantuan pemerintah untuk mengatasi krisis air bersih, seorang anggota Polri di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), justru bergerak sendiri. Adalah Aiptu Ahmad Syamsul, personel Polsek Tongkuno, yang dengan dana pribadi menggali sumur bor di tiga lokasi berbeda demi memenuhi kebutuhan air masyarakat.
Langkah inspiratif ini dimulai sejak tahun 2020. Berbekal rasa peduli terhadap kesulitan warga, ia berinisiatif menggali sumur bor secara mandiri di daerah-daerah yang selama ini mengalami kekeringan dan tidak memiliki akses air bersih.
“Kebutuhan air bersih adalah hak dasar. Saya hanya mencoba melakukan apa yang bisa saya lakukan,” ujar Aiptu Ahmad Syamsul pada Media indosultra.com, Rabu (30/7/2025).
Tiga Titik, Satu Niat: Air untuk Semua
1. Dusun Labora, Desa Oempu (2020).
Wilayah ini dihuni sekitar 60 Kepala Keluarga dan sejak awal tidak memiliki sumber air bersih. Dengan kondisi geografis berbatu, pengeboran membutuhkan waktu hingga 6 bulan dan mencapai kedalaman 143 meter. Hasilnya, masyarakat kini memiliki akses air bersih untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
2. Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno Selatan (2022).
Di sekitar Masjid Darul Falah, sumur gali sebelumnya tidak layak pakai karena tercemar limbah permukiman. Dalam waktu 2 minggu, Aiptu Syamsul berhasil menghadirkan sumur bor sedalam 52 meter, yang kini dimanfaatkan warga untuk beribadah dan keperluan sehari-hari.
3. Kelurahan Lawama, Kecamatan Tongkuno (Ramadan 2025).
Sumur masjid di daerah ini juga tercemar. Menyambut bulan suci, Aiptu Syamsul kembali turun tangan. Dalam waktu 3 minggu, air bersih berhasil ditemukan dan kini digunakan oleh jamaah Masjid Nurul Iman serta masyarakat sekitar.
Yang lebih menginspirasi, seluruh kegiatan pengeboran ini tidak menggunakan dana bantuan, melainkan hasil tabungan pribadi dan kredit bank.
“Ini adalah bentuk pengabdian saya sebagai polisi dan bagian dari masyarakat,” katanya.
Langkah Aiptu Ahmad Syamsul menjadi bukti bahwa kehadiran anggota Polri tak hanya sebatas menjaga keamanan, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Ia berharap langkahnya bisa menjadi contoh dan memicu kolaborasi lebih luas dalam mengatasi masalah air bersih di daerah-daerah lain.
“Kita semua bisa berbuat. Tidak perlu besar, yang penting ikhlas dan bermanfaat,” pungkasnya.
Laporan: Krismawan



























