Dugaan Intimidasi Jurnalis di Bandara Haluoleo Berakhir Damai, Disepakati sebagai Miskomunikasi

Indosultra.com, Kendari – Dugaan intimidasi terhadap jurnalis Kantor Berita ANTARA saat meliput keberangkatan rombongan tersangka operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Haluoleo, Kendari, akhirnya berujung damai.

Pihak Bandara Haluoleo dan manajemen ANTARA sepakat menganggap insiden yang sempat memicu kecaman dari kalangan jurnalis itu sebagai murni miskomunikasi. Kesepakatan damai dicapai dalam pertemuan klarifikasi di sebuah warung kopi di Kendari, Sabtu (9/8/2025) sore. Pertemuan diakhiri dengan saling memaafkan.

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bandara Haluoleo Kendari Denny Ariyanto, Humas Bandara Nurlansah, Kepala Biro ANTARA Sultra Zabur Karuru, jurnalis ANTARA La Ode Muh. Deden, serta perwakilan organisasi pers.

“Pertemuan ini untuk mengklarifikasi kejadian kemarin. Kami tidak ada maksud melecehkan kerja teman-teman jurnalis. Ini murni niat baik untuk menjaga hubungan kekeluargaan,” ujar Humas Bandara, Nurlansah.

Kepala Bandara Haluoleo, Denny Ariyanto, juga menegaskan pihaknya tak berniat melakukan intimidasi. Ia meminta maaf kepada insan pers dan menyebut kejadian itu terjadi karena ketidaktahuan teknis di lapangan.

“Dengan kerendahan hati saya mohon maaf apabila dalam tugas ada kesalahan prosedur. Ada ketentuan teknis di bandara yang belum tersosialisasi sehingga timbul kesalahpahaman,” katanya.

Sementara itu, Kepala Biro ANTARA Sultra, Zabur Karuru, mengapresiasi niat damai tersebut dan berharap kasus serupa tak terulang.

“Harapannya, kegiatan jurnalis di bandara bisa difasilitasi dengan baik dan kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi,” ujarnya.

Jurnalis ANTARA, La Ode Muh. Deden, yang menjadi korban, menerima permintaan maaf tersebut.

“Saya tidak sempat koordinasi karena langsung merekam. Kami harap diberikan ruang untuk meliput di bandara. Permintaan maaf ini saya terima,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kendari mengecam keras tindakan petugas Bandara Haluoleo yang menghapus paksa video dari ponsel jurnalis ANTARA saat meliput keberangkatan rombongan KPK usai OTT di Kolaka Timur, Jumat (8/8/2025).

Laporan: Krismawan

















koran indosultra pkk konawe utara konut




IKLAN KORAN






Koran Indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!