Iklan Tak Senonoh! Kochi Kendari Dikecam Penggagas Gerakan ITP dan Netizen

Indosultra.com, Kendari – Sebuah iklan promosi dari Toko Kochi Kendari menuai kecaman dari berbagai pihak. Iklan yang beredar di media sosial itu dinilai mengandung unsur pornografi dan tidak pantas ditayangkan di ruang publik. Salah satu pihak yang paling vokal menentang adalah penggagas gerakan Indonesia Tanpa Pacaran (ITP), La Ode Munafar.

Menurut Munafar, konten promosi yang menonjolkan unsur sensualitas demi menarik perhatian konsumen merupakan bentuk penyimpangan moral dalam dunia pemasaran. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk hook marketing berbau pornografi yang tidak layak digunakan.

Sebab jika hal ini dibiarkan, bisa berdampak pada opini generasi muda hari ini yang akan menganggap konten seperti itu sudah biasa dan wajar. Padahal hal demikian sangatlah buruk dan tidak pantas ditampilkan ke publik.

“Saya melihat iklan berbau tak pantas ini, tayang di lebih dari satu media, bukan hanya satu akun di Kendari. Saya sudah menyampaikan langsung kepada pihak media dan pihak perusahannya agar menghentikan penayangan iklan yang disisipkan dalam konten seperti ini. Belum ada tanggapan dari perusahaan, “tulis La Ode Munafar dalam akun sosial media pribadinya, pada Jumat (31/10/2025).

Salah satu Influencer berpengaruh di Kota Kendari itu juga menyesalkan bahwa saat banyak orang berjuang memotivasi anak-anak muda agar menjauhi pergaulan bebas dan menjaga kehormatan diri, munculnya konten seperti ini justru sangat merusak.

“Sadar atau tidak, konten semacam ini bisa menormalisasi perilaku tidak senonoh, apalagi jika disajikan dengan gaya lucu atau santai, “ujarnya.

“Sebagai warga Kendari yang aktif edukasi anak muda, supaya menjauhi pergaulan bebas merasa penting bersuara terhadap konten tak beradab seperti ini, “Tambahnya.

La Ode Munafar menegaskan bahwa gerakan Indonesia Tanpa Pacaran akan terus mengawasi bentuk-bentuk promosi yang dinilai merusak moral masyarakat. Ia berharap dunia usaha lebih bijak dalam beriklan dengan mengedepankan nilai-nilai etika, budaya, dan tanggung jawab sosial.

“Kalau ingin menarik pasar anak muda, gunakan kreativitas dan nilai positif. Jangan justru menormalisasi hal-hal yang bertentangan dengan ajaran moral dan agama,”pungkas Munafar saat diwawancara langsung di Kantornya, Sabtu (1/11/2025).

Melalui akun facebook pribadi La Ode Munafar, postingan tersebut ramai dibagikan sebanyak 21 kali, dan 33 komentar. Reaksi netizen pun turut mengutuk konten tersebut.

“Miris. Cuma mau dapat viewers bikin iklan kotor,”tulis akun @madanlatif.

“Hancur lama lama penerus sultra kalo begini di biarkan, “tambah akun Kurniawan Iwan

“Otak buntu memang Ini yg buat iklan Bgini, “tambah akun Firman Fotografi.

Dari pantauan awak media, konten tersebut telah dilihat sekitar 408 ribu viewers, Like 3.660 orang, di Retweet 67 kali, dan Dibagikan 405 kali di Akun Instagram Kendari Info.

Sementara itu, saat di konfirmasi terpisah ke salah satu cabang Kochi di Kota Kendari. Pihak manajemen Kochi belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik yang muncul.

“Saat ini dari informasi atasan, dia belum bisa diwawancara kak, karena lagi sibuk. Nanti dihubungi jika sudah bisa, kak, “ujar salah satu pegawai Kochi Kendari, Sabtu (1/11/2025).

Hingga berita ini diturunkan awak media masih menunggu perkembangan dari pihak Kochi Kendari. Namun, sejumlah pengguna internet melaporkan bahwa iklan tersebut masih belum dihapus dari dari akun resmi mereka.

Laporan: Ramadhan






koran indosultra

Koran Indosultra


















koran indosultra pkk konawe utara konut




IKLAN KORAN






Koran Indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!