Indosultra.com, Kendari – Kepemimpinan di Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) resmi berganti. Irjen Pol Dwi Irianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sultra, kini memasuki masa pensiun dan digantikan oleh Irjen Pol Didik Agung Widjanarko.
Pergantian tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1084/V/KEP/2025 yang diterbitkan pada Selasa (20/5/2025). Dalam surat itu, Irjen Pol Dwi Irianto dimutasi menjadi Perwira Tinggi (Pati) Polda Sultra dalam rangka persiapan pensiun.
Posisi Kapolda Sultra kini diisi oleh Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, yang sebelumnya menjabat sebagai Pati Bareskrim Polri dan ditugaskan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengalamannya di bidang penegakan hukum diharapkan membawa warna baru dalam kepemimpinan Polda Sultra.
Irjen Pol Dwi Irianto membenarkan informasi pergantian tersebut. Ia menyampaikan bahwa masa tugasnya akan berakhir pada akhir Mei 2025.
“Akhir bulan ini, saya sudah purna tugas,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (21/5/2025).
Dalam momen perpisahan bersama jajaran Polda Sultra, Dwi Irianto menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama seluruh personel selama dirinya menjabat. Ia juga memohon maaf jika selama masa kepemimpinan terdapat kekurangan atau kesalahan.
“Saya mohon maaf jika selama bertugas ada yang kurang berkenan. Terima kasih atas semua dedikasi dan loyalitas rekan-rekan. Saya juga akan tetap mendoakan agar semuanya diberikan kesehatan dalam menjalankan tugas, dan semoga Sultra semakin maju,” tuturnya haru.
Pengganti Dwi Irianto, Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, dikenal sebagai perwira tinggi dengan latar belakang kuat di bidang reserse.
Sebelum ditunjuk sebagai Kapolda Sultra, ia bertugas di Bareskrim Polri dan dipercaya menangani penugasan khusus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengalaman tersebut menambah bobot kepemimpinannya di wilayah hukum Sultra.
Pergantian pucuk pimpinan di tubuh Polda Sultra ini diharapkan mampu memperkuat penegakan hukum, menjaga stabilitas keamanan, dan membangun kepercayaan publik di tengah tantangan yang terus berkembang.
Laporan: Krismawan






