Indosultra.Com, Konawe Utara — Sebanyak 48 personel Polres Konawe Utara dikerahkan dalam pengamanan kunjungan kerja Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi RI, Viva Yoga Mauladi, di kawasan Transmigrasi Hialu, Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, pada Minggu (3/8/2025).
Pengamanan dilakukan guna memastikan seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman dan tertib.
Wakapolres Konawe Utara, Kompol Sumarso, mewakili Kapolres Konut AKBP Rico Fernanda, menyampaikan tujuan kunjungan Wamen untuk meninjau peningkatan jalan di Kawasan Transmigrasi.
“Kunjungan wakil menteri Transmigrasi RI bersama rombongan dalam rangka kunjungan kerja dan peninjauan lokasi peningkatan jalan di kawasan transmigrasi Hialu, Kabupaten Konawe Utara,” jelasnya.
Kegiatan dimulai pukul 11.30 WITA saat rombongan tiba dan disambut tarian adat Umoara dan Mondotame, oleh masyarakat suku Tolaki.
Rangkaian acara meliputi sambutan dari pejabat daerah dan kementerian, dialog dengan warga transmigrasi dan masyarakat lokal, penyerahan cenderamata, serta peninjauan lokasi peningkatan jalan.
Dalam sambutannya, Bupati Ikbar menyoroti potensi wilayah transmigrasi di Konawe Utara.
Dari 17 Kabupaten/kota, menurut Ikbar Konawe Utara adalah wilayah dengan luas wilayah terluas kedua dan jumlah penduduk terkecil kedua.
“Kabupaten Konawe Utara dari 17 kabupaten/kota, sudah kami yang terluas kedua, dengan luas 5.003 km² tetapi jumlah penduduk yang masih kecil, dari 17 kabupaten/kota kami kedua terkecil,” ujar Ikbar.
Dengan potensi sumber daya besar, Ikbar meyakini kawasan transmigrasi di Konawe Utara memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama dalam bidang pertanian, peternakan, dan kehutanan.
Ikbar juga menekankan pentingnya dukungan infrastruktur, terutama pembangunan dan peningkatan kualitas jalan sebagai akses utama penghubung permukiman warga, lahan usaha, dan pusat layanan masyarakat.
Menurutnya, apabila akses jalan tersedia secara memadai, maka mobilitas masyarakat akan meningkat dan distribusi hasil usaha menjadi lebih efisien.
Ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga transmigrasi dan sekitarnya.
Sementara itu, Wamen Viva Yoga Mauladi mengaku senang dan terkesan saat pertama kali menginjakkan kaki di Konawe Utara.
Ia menyampaikan kekagumannya terhadap udara sejuk dan segar, ciri khas desa-desa transmigrasi.
“Saya baru pertama kali di Konawe Utara, dan saya sangat senang sekali, hawanya sejuk. Inilah desa-desa transmigrasi, selalu memiliki hawa yang segar,” ungkapnya terkesan.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Viva Yoga juga menyampaikan tiga amanat presiden Prabowo Subianto, pembentuk paradigma baru transmigrasi.
Pertama, transmigrasi diarahkan sebagai upaya memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa, melalui proses akulturasi dan asimilasi antar suku bangsa.
Kedua, transmigrasi diharapkan menjadi instrumen pengentasan kemiskinan, bukan sekedar perpindahan penduduk melainkan proses peningkatan kesejahteraan terukur dan berkelanjutan.
Ketiga, transmigrasi kini diarahkan untuk berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, terutama dalam penguatan kawasan transmigrasi sebagai sentra produksi beras.
Semua arahan itu, menurut Viva Yoga Mauladi, menjadi dasar bagi kementerian dalam merancang kebijakan pembangunan transmigrasi agar lebih efektif inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
“Inilah amanat presiden Prabowo Subianto inilah yang dirancang dalam bentuk paradigma baru transmigrasi,” ungkap Viva Yoga Mauladi.
Wamen Transmigrasi RI juga melakukan penanaman padi perdana dan meninjau pemukiman warga transmigrasi sebanyak 10 KK.
Seluruh kegiatan berakhir pada pukul 13.30 WITA dalam keadaan kondusif.***
Laporan: Redaksi



























