Indosultra.com, Kendari – Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dikejutkan dengan pemadaman listrik mendadak yang berlangsung selama beberapa jam pada Minggu malam (11/5/2025) Pukul 20.45 Wita hingga Senin Pagi.
Kejadian itu sontak membuat sebagian masyarakat mengeluhkan pemadaman itu. Sebab pihak PLN tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya bahwa akan dilakukan pemadaman yang lama.
Ditengah keresahan itu, beberapa masyarakat yang berada di daerah Wua-wua Kota Kendari menciduk dua pemuda yang diduga kuat sebagai salah satu penyebab padamnya aliran listrik di sejumlah wilayah di Kota Kendari.
Dua Pemuda itu diamankan warga setelah kedapatan memotong salah satu kabel listrik dipinggir jalan sekira tengah malam. Kedua korban diinterogasi dan mengaku telah memotong kabel menggunakan alat tank khusus. Satu warga sempat melayangkan satu pukulan sayang diwajah pelaku.
“Siapa namamu? Apa yang kamu ambil disini , dimana tinggal? Apa ko bikin disini? Bisanya berani potong kabel, tidak takut kah nyawamu taruhannya disitu itu, “ujar salah seorang warga dalam video berdurasi 57 menit yang diterima awak media, pada Senin (12/5/2025).
Sementara itu dari informasi yang dihimpun Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, Munawir Liling mengatakan listrik padam sekira 6 jam. Namun pihak PLN dengan cepat dan sigap memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Sultra daratan dan sebagian Luwu Raya yang sebelumnya mengalami gangguan.
“Dalam waktu kurang dari enam jam, seluruh pelanggan PLN di Sulawesi Tenggara daratan dan Luwu Raya telah menikmati listrik secara normal kembali,” ujar Munawir melalui keterangan resminya, Senin (12/5/2025).
Munawir juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi pengertian dari pelanggan.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh pelanggan kami,” katanya.
Dirinya juga menambahkan bahwa indikasi sementara menunjukkan gangguan pada infrastruktur kelistrikan tegangan tinggi di Sultra dan kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri.
Laporan: Ramadhan
