Modus Jahit Ulang Karung SPHP, Bulog Sultra Pastikan Bukan Mitra Resmi

Indosultra.com, Kendari – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil langkah tegas dengan memperketat pengawasan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menyusul terbongkarnya kasus pengoplosan beras yang mencatut nama instansi tersebut.

Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, menegaskan hal itu saat menghadiri konferensi pers pengungkapan kasus beras oplosan SPHP di Mapolda Sultra, Selasa (5/8/2025).

“Kami akan mengevaluasi total proses distribusi dan memperketat pengawasan, agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Mardati.

Dalam kasus tersebut, pelaku diketahui menggunakan karung bekas SPHP milik Bulog untuk mengemas beras dengan kualitas di bawah standar, lalu diedarkan ke pasaran dengan harga melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi).

Mardati menegaskan, para pelaku bukan bagian dari jaringan mitra resmi Bulog Sultra.

“Pelaku mengumpulkan karung bekas SPHP, lalu dijahit ulang dan diisi beras oplosan. Dari tampilan luarnya memang terlihat seperti beras resmi Bulog, tapi isinya tidak sesuai standar,” jelasnya.

Bulog mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan segera melapor jika menemukan dugaan penyimpangan dalam distribusi beras SPHP. Langkah hukum terhadap pelaku juga akan terus dikawal hingga tuntas.

Laporan: Krismawan

















koran indosultra pkk konawe utara konut




IKLAN KORAN






Koran Indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!