Indosultra.com, Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pendidikan dengan meluncurkan program “Sekolah Rakyat”. Sebuah terobosan baru yang memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu.
Peluncuran program ini menjadi angin segar bagi warga, terutama mereka yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan karena faktor biaya.
Tak tanggung-tanggung, Pemkot Kendari telah menyiapkan lahan seluas 4,8 hektare di Kelurahan Abeli, Kecamatan Puuwatu, sebagai lokasi pembangunan yang direncanakan dimulai tahun depan yang akan digunakan sebagai gedung sekolah permanen yang representatif dan ramah anak.
Dari informasi yang dihimpun, saat ini sambil menunggu pembangunan, gedung Sentra Meohai milik Kemensos akan digunakan sebagai lokasi sementara.
Dan tahun ini, Pemkot telah membuka penerimaan siswa baru jenjang SMP dengan kuota 6 rombongan belajar (150 siswa). Para peserta didik akan menerima perlengkapan sekolah, makan, snack, dan fasilitas asrama secara gratis.
Hal ini disampaikan Pemkot Kendari dalam kegiatan Sosialisasi Sekolah Rakyat dan Dialog Bersama Masyarakat di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Jumat (27/6/2025) kemarin. Dihadiri Sekjen Kemensos RI Robben Rico, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, serta Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman.
Sekjen Kemensos RI, Robben Rico, menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil Pemerintah Kota Kendari.
“Program Sekolah Rakyat bukan sekadar pendidikan gratis. Ini adalah bagian dari strategi nasional untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Saya bangga melihat Pemkot Kendari sudah menyiapkan lahan dan membuka pendaftaran. Ini bukti komitmen terhadap masa depan anak-anak bangsa,” ujar Sekjen Robben Rico dalam rilis pers, Sabtu (28/6/2025).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman juga menegaskan bahwa Pemkot siap mendukung penuh pelaksanaan program ini.
“Kami memandang Sekolah Rakyat sebagai investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia Kota Kendari. Komitmen kami bukan hanya menyiapkan lahan dan fasilitas, tapi juga memastikan keberlanjutan program ini ke depan,” ujar Sudirman.
Untuk diketahui program ini merupakan tindak lanjut dari Minipres Nomor 8 Tahun 2025, yang mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Sebagai bentuk kehadiran negara dalam dunia pendidikan, Pemkot Kendari juga berharap Sekolah Rakyat menjadi ruang pembelajaran yang inklusif, memberdayakan potensi lokal, serta menjunjung nilai-nilai gotong royong dan kearifan lokal dalam proses pembelajarannya.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan alternatif yang bisa direplikasi di daerah lain di Indonesia.
Laporan: Ramadhan
















