Indosultra.com, Kendari – Maraknya kasus pelajar yang mengonsumsi obat-obatan terlarang jenis sinte di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi perhatian serius. Berdasarkan analisis dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari, ada beberapa faktor utama yang mendorong para siswa terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika.
Kepala DP3A Kota Kendari, Fitriani Sinapoi, menyebutkan tiga pemicu utama, yaitu kurangnya perhatian orang tua, faktor ekonomi, dan pengaruh lingkungan pertemanan.
”Para siswa bisa mendapatkan barang haram itu karena adanya faktor lingkungan pertemanan yang memungkinkan mereka untuk mengakses barang-barang haram tersebut,” ujar Fitriani pada Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, faktor pertemanan menjadi pintu masuk utama bagi para pelajar untuk mengenal dan akhirnya mencoba sinte. Tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua, mereka rentan terpengaruh dan mengikuti ajakan teman-temannya.
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Sebagai respons terhadap kasus yang viral, di mana belasan siswi tertangkap mengonsumsi sinte, DP3A Kota Kendari akan meningkatkan langkah-langkah pencegahan.
Fitriani menegaskan bahwa DP3A telah sering melakukan sosialisasi antinarkoba di sekolah dan masyarakat. Namun, kasus ini mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang lebih intensif.
”Untuk tindakan kami dari kasus yang viral ini, kami akan berkolaborasi untuk segera melakukan sosialisasi yang lebih intensif lagi, mungkin juga dengan melibatkan orang tua siswa,” katanya.
Selain itu, DP3A juga menawarkan layanan konseling gratis bagi para pelajar dan orang tua yang terdampak.
”Kami sudah menyampaikan kepada pihak sekolah bahwa kami siap memberikan layanan konseling, baik untuk anak maupun orang tua siswa,” tambah Fitriani.
Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, sekolah, dan orang tua, diharapkan kasus penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dapat ditekan, sehingga generasi muda Kota Kendari bisa terhindar dari bahaya sinte.
Laporan: Krismawan

































