Indosultra.com, Kendari – Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Kendari menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (31/8/2025).
Dalam aksinya, para driver ojol menuntut transparansi penanganan kasus kematian rekan mereka, Afan Kurniawan, yang tewas usai dilindas mobil dinas Brimob di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Selain itu, massa aksi juga mempersoalkan aturan larangan penggunaan atribut ojol saat memasuki kawasan Mako Polda Sultra. Mereka meminta kebijakan tersebut dicabut karena dianggap menghambat pekerjaan para pengemudi.
“Kami datang untuk menuntut kejelasan kasus almarhum Afan Kurniawan. Kami juga berharap Kapolda memberi izin agar atribut ojol tetap bisa digunakan saat mengantar pesanan ke dalam Mako Polda,” ujar salah satu orator aksi.
Menanggapi aspirasi tersebut, Kapolda Sultra, Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, turun langsung menemui massa aksi. Ia menyampaikan permintaan maaf sekaligus berjanji akan meneruskan tuntutan para driver ke pimpinan Mabes Polri.
“Atas nama seluruh jajaran Polda Sultra, kami menyampaikan duka cita dan permohonan maaf atas berpulangnya sahabat kita Afan Kurniawan. Semua aspirasi rekan-rekan ojol pasti kami sampaikan ke pimpinan,” kata Kapolda.
Lebih lanjut, Irjen Didik juga menegaskan pihaknya resmi mencabut aturan larangan penggunaan atribut ojol di Mako Polda Sultra.
“Mulai hari ini saya perintahkan, ojol bisa menggunakan atributnya saat mengantar pesanan ke Polda Sultra,” tegasnya.
Laporan: Krismawan
