Angkat Bicara, Keluarga Pasien Positif Covid-19 Asal Konut Yang Kabur Sebut Hasil Pemeriksaannya Aneh

Ilustrasi

Indosultra.Com, Konawe Utara-Pihak keluarga pasien insial RI (34) yang diinformasikan positif Covid-19 dan kabur dari Rumah Sakit (RS) Abunawas Kota Kendari saat menjalani perawatan medis angkat bicara.

SR yang merupakan Keluarga pasien RI menyebut, hasil pemeriksaan PCR Covid-19 oleh pihak rumah sakit dinilai aneh mulai dari waktu hasil tes laboratorium, jenis kelamin sampai dengan nomor handphone yang tertera.

SR yang juga suami dari RI menceritakan, awalnya sang istri masuk Rumah Sakit Abunawas pada Minggu (20/6/2021) untuk memperoleh penanganan persalinan.

Usai sang istri melahirkan, pihak keluarga meminta ke petugas medis untuk keluar dari rumah sakit. Namun, tidak diiyakan dengan alasan menunggu kepala ruangan, serta hasil pemeriksaan medis dan tes PCR Covid-19 sekitar 2 sampai 3 hari.

“Awalnya disampaikan sama perawat jam 7 pagi hari senin bisami keluar. Kami bermaksud minta keluar karena mau diurus, dirawat kasi mandi air hangat. Istri saya juga dalam keadaan baik dan sehat,”kata SR melalui via telefon, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Asal Konut Kabur Dari Rumah Sakit

SR menyampaikan, istrinya bisa keluar hari itu juga, akan tetapi perawatannya selama bersalin berlaku secara umum dengan biayaya sekitar sekitar Rp 6 juta. Atau menunggu kartu BPJS diaktifkan 1 kali 24 jam baru bisa keluar.

“Karena kami kekurangan biyaya untuk bayar secara umum terpaksa kami menunggu saja hasilnya. Tapi, belum cukup 2 sampai 3 hari hasil laboratorium PCR sudah keluar dan istri saya dinyatakan positif covid-19,”terangnya

“Saya heran hasilnya cepat sekali keluar, mungkin gara-gara saya minta paksa keluar. Kemudian kalau umum bisa keluar tanpa apa-apa, terus saya lihat hasil PCR sudah beda jenis kelaminnya, disitu tertulis L. Dan nomor telfon tertera beda, itu nomor handphone keluarga yang urus berkas saya pertama datang di rumah sakit,”tambahnya.

Hasil tes PCR yang dinilai aneh pada data jenis kelamin

Melihat hasil pemeriksaan yang aneh itu ditambah kondisi sang istri yang sehat, dirinya mengambil tindakan untuk keluar paksa dari rumah sakit. Niat itu diperkuat, lantaran sang istri juga harus di isolasi selama 14, sementara barus saja habis melahirkan.

“Kalau mereka masih lakukan proses selanjut, kami juga akan lakukan proses selanjutnya karena ini sudah tidak benar. Kami juga sudah siap pendamping hukum, kalau mereka masih permasalahkan,”ucapnya.

Pihaknya berharap kepada Pemerintah Konut untuk membantu mengani persoalan tersebut. Sebab, dianggap sudah merusak nama baik dengan hasil pemeriksaan yang dianggap aneh.

“Kalau memang sesuai, kami bersedia dirawat seperti apa yang di arahkan, tapi ini sudah tidak sesuai. Dan kami saat ini tidak pulang kampung di Konut karena kami takut,”tukasnya.**(IS)

Laporan: Redaksi