Oleh: La Ode Kasman Angkosono
Indosultra.com, Kendari – Kurang dari setahun, dua panggung besar politik ditapaki La Ode Darwin tanpa lawan. Dari kursi Bupati Muna Barat hingga jabatan Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara. Langkahnya seperti disambut kesepakatan diam. Gaya politiknya tak perlu lagi diperdebatkan.
Jalan menuju titik itu bukanlah “karpet merah”. La Ode Darwin menapaki jalur terjal. Ia bukan anak pejabat, bukan pula bagian dari lingkar elite politik. Ia hanyalah putra seorang guru sederhana di Desa Guali, Muna Barat. Dari kesederhanaan itulah tekad dan keteguhan hatinya tumbuh membentuk fondasi karakter yang kukuh hingga kini.
Nama La Ode Darwin mulai mengemuka di tengah riuhnya kontestasi politik Muna Barat tahun 2023. Banyak yang memandangnya sebelah mata. Namun Darwin membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi mampu menembus sekat-sekat politik yang tampak tebal.
Ia tidak datang dengan jargon besar. Melainkan dengan langkah kecil yang nyata. Mendatangi masyarakat, mendengar keluhan petani dan nelayan, menautkan empati dengan tindakan.
“Politik itu soal kepercayaan. Kalau orang yakin niat kita tulus, pintu mana pun akan terbuka,” ujarnya dalam suatu kesempatan.
Pilkada Tanpa Lawan
Langkah politik Darwin segera menjadi buah bibir. Dalam waktu singkat, ia mampu merangkul semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD Muna Barat. Konsensus tercipta bukan karena paksaan. Tapi karena rasa percaya. Hingga akhirnya, ia berhadapan dengan kotak kosong dalam Pilkada Muna Barat. Sebuah capaian langka dalam politik lokal.
Darwin dikenal hangat, rendah hati, dan tidak konfrontatif. Ia mendekati semua pihak dengan semangat membangun, bukan bagi-bagi kekuasaan.
Jejaringnya di dunia usaha membantu membuka akses ke tingkat pusat. Tapi yang membuat orang percaya padanya adalah ketulusan berbicaranya tentang Muna Barat dan masa depannya.
Pada Februari 2025, La Ode Darwin resmi dilantik sebagai Bupati Muna Barat. Bagi banyak orang, itu mungkin puncak pencapaian. Tapi bagi Darwin, itu justru awal dari pengabdian.
Musda Golkar Sultra (Juga) Tanpa Lawan
Kurang dari setahun berselang, namanya kembali bergema. Kali ini di panggung yang lebih besar. Sulawesi Tenggara.
Pada Musda XI Partai Golkar Sultra, 2 November 2025, La Ode Darwin terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Sultra. Tanpa lawan, tanpa manuver tajam. Sebuah kemenangan yang terasa seperti penegasan. Kepercayaan publik dan partai padanya bukan kebetulan. Namun Darwin tak larut dalam euforia.
“Jabatan bukan hadiah. Itu amanah. Dan amanah itu harus dijaga dengan kerja nyata,” tegasnya.
Politik sebagai Pengabdian
Bagi Darwin, politik bukan medan perebutan kekuasaan, melainkan ruang pengabdian. Prinsip itu membimbingnya baik sebagai bupati maupun ketua partai.
Sebagai kepala daerah, ia fokus membenahi fondasi pelayanan publik dan membuka akses kesejahteraan masyarakat. Sebagai ketua partai, ia menanamkan semangat yang sama. Membangun struktur dari bawah, menghidupkan kaderisasi, dan menjadikan Golkar Sultra rumah besar bagi semua kalangan.
“Partai harus hadir di tengah masyarakat. Bukan hanya saat butuh suara. Politik itu tentang hadir, mendengar, dan bekerja,” kata Darwin.
Kepemimpinan yang Merangkul
Gaya kepemimpinan Darwin begitu khas di tengah kerasnya dinamika politik Sultra. Ia tidak menabrak, tapi melunakkan. Tidak menyingkirkan, tapi menyatukan. Ia lebih suka membangun percakapan daripada perdebatan. Lebih memilih harmonisasi ketimbang konfrontasi.
Banyak orang menyebutnya, Darwin membawa politik kolaboratif. Model baru yang menyejukkan wajah politik daerah.
Dua kemenangan besar dalam waktu kurang dari setahun. Keduanya diraih tanpa lawan. Tanpa hiruk-pikuk. tanpa intrik. Seolah jalan politiknya yang tenang memang disiapkan oleh waktu.
Fenomena La Ode Darwin kini bukan sekadar tentang kemenangan politik. Melainkan tentang bagaimana kepemimpinan yang tenang, tulus, dan inklusif bisa menjadi warna dan kekuatan baru di peta politik Sulawesi Tenggara.
Laporan: Krismawan
