Pemda Konut Bantu Pembangunan Kantor Forum Komunikasi Umat Beragama

Kasim Pagala

Indosultra.Com, Konawe Utara-Terciptanya kerukunan umat beragama yang baik dan harmonis terus di perkuat Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dibawa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Konut, Ruksamin-Abu Haera, program keagamaan terus di tingkatkan tanpa ada perbedaan baik dari suku-suku sampai agama.

Terbukti, para pemeluk agama yang berada di Bumi Oheo itu hidup berdampingan dengan damai, aman dan tentram. Serta, saling bergotong royong.

Pemda Konut juga terus memberikan suport pada kemajuan umat bergama salah satunya pada Forum Komunitas Umat Beragama (FKUB).

Bupati Konut, Ruksamin melalui Sekda Konut, Kasim Pagala mengatakan tiap tahun FKUB terus mendapat suport dari Pemda Konut sebagai bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah menjaga keutuhan dan kerukunan umat beragama.

“Pemerintah daerah sudah memberikan dana operasional setiap tahunnya, dan pada akhir tahun 2022 pemerintah daerah sudah memberikan dana bantuan pembangunan Kantor Sekertariat FKUB Konawe Utara sebesar Rp 165.000 rupiah,”kata Sekda Konut saat memberikan sambutan mewakili Bupati Konut, Ruksamin dalam acara Dialog Kerukunan Umat Beragama Lintas Generasi di Kabupaten Konawe Utara, bertempat di Aula Konasara, Selasa (10/1/2023).

Untuk diketahui, Sekertaris Daerah (Sekda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kasim Pagala mewakili Bupati Konut, Ruksamin secara resmi membuka kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama Lintas Generasi di Konawe Utara.


Kegiata itu berlangsung di Aula Konasara, Selasa (2/9/2023), dihadiri langsung oleh Kepala Kementerian Agama Cabang Konut, Ketua FKUB Sultra, Ketua FKUB Konut, Para Ketua Lembaga Organisasi Keagamaan Konut, Tokoh Agama dan Masyarakat.

Dalam sambutannya mewakili Bupati Konut, Kasmi Pagala menegaskan, ada 10 poin yang seringkali memunculkan potensi timbulnya Konflik umatberagama antara lain:

1. Pendirian rumah/tempat ibadah yang belum memenuhi ketentuan.
2. Penyiaran agama yang ekstrim/fanatik.
3. Politik praktis.
4. Perkawinan beda agama dan sesama jenis.
5. Penodaan agama.
6. Perayaan hari raya agama.
7. Ekslusivesme etnis.
8. Radikalisme.
9. Terorisme.
10. Intoleransi.

Berdasarkan poin-poin tersebut, kata Kasim Pagala perlu adanya perlakuan khusus agar dapat menciptakan kerukunan umat bergama yang baik, harmonis, saling menghormati dan mendukung.

Selain itu, perlu adanya pola pengembangan dalam membina dan memelihara kerukunan umat beragama, terus membangun dan menanamkan pemahaman tentang wawasan kebangsaan khususnya pada generasi muda penerus bangsa demi menumbuhkan rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap negara.

“Yang terpenting juga adalah bagaimana kita menghindari hasutan maupun provokasi yang mengarah padan perpecahan serta gesekan-gesekan yang berbau sara,”tegasnya diacara itu.

Mantan Kepala Dinas PPKB Konut ini juga mengatakan, menghadapi tahun politik saat ini sangat rentang menimbulkan konflik melalui isu-isu miring yang dilempar kemasyarakat. Sehingga, hal itu patut untuk diwaspadai dan dicernah dengan baik agar tidak menimbulkan perpecahan dimasyarakat.

Olehnya, diamenambahkan, melalui dialog kerukunan umat beragama lintas generasi yang berlangsung tidak hanya sebagai kegiatan seremonial, melainkan dapat dilaksanakan dengan baik hingga kelapisan bawah, memahami kasus-kasus yang terjadi.

Serta, dapat melahirkan kesamaan pengertian untuk bersama-sama menjaga kerukunan antara umat beragama, sehingga wilayah Kabupaten Konawe Utara khususnya tetap aman dan kondusif.

“Mewakili pesan bapak Bupati Konawe Utara, mengharapkan kepada kita semua untuk bersama-sama menjaga silaturahmi antara sesama umat beragama. Dan di tahun politik ini untuk sama-sama mendukung suksesnya penyelenggaraan pemilu 2024 yang aman dan damai,”imbaunya.**(IS)

Laporan: Jefti