Soal Banjir Menutupi Ruas Jalan di Sabandete, Pemda Konut Minta Pemerintah Pusat Beri Perhatian Khusus Lakukan Perbaikan

Indosultra.Com, Konawe Utara – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), meminta Pemerintah Pusat melalui Balai Jalan agar memberikan perhatian khusus terhadap akses jalan yang ada di wilayah itu. Terkhusus, diwilayahnya Sabandete, Kecamatan Oheo dan lainnya.

Permintaan Pemda Konut ini, didasarkan atas situasi dan kondisi yang terjadi jika banjir melanda yang menyebabkan akses jalan lumpuh total dikarenakan terendam banjir.

Kondisi itu, terjadi tiap tahun disaat musim hujan terjadi.

Akses jalan poros yang berada di Kabupaten Konawe Utara menghubungkan beberapa kabupaten. Yakini; Konut dan Kota Kendari, serta Konut dan Kabupaten Konawe.

Selain itu, juga menghubungkan lintas provinsi antara Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Olehnya, dari Pemda Konut meminta Pemerintah Pusat agar sesegera mungkin dapat melakukan perbaikan, dan pembenahan jalan sehingga masyarakat dapat lakukan aktivitas dengan lancar tanpa hambatan.

“Pemerintah pusat agar jalan untuk cepat bisa di perbaiki, supaya jalan ini bisa dilalui tanpa hambatan lagi apabila banjir kembali melanda. Karena di Kabupaten Konawe Utara ini hampir setiap tahun terjadi banjir seperti ini. Jadi, sekira pemerintah pusat memberikan perhatian khusus jalan trans sulawesi ini supaya bisa segera diperbaiki,”harap Wakil Bupati Konut, Abu Haera saat berada di lokasi banjir di Sabandete Kecamatan Oheo, Sabtu 4 Mei 2024.

Diketahui dari hasi pantulan dilapangan, para pengendara yang hendak melintas di wilayah Sabandete Kecamatan Oheo harus menggunakan jasa rakit yang tarifnya berfariatif mulai dari Rp 50 ribu untuk roda dua dan Rp 500 ribu untuk roda empat.

Sementara di beberapa wilayah kecamatan lainnya, tepatnya Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera dan Desa Labungga, Kecamatan Andowia, beberapa rumah, fasilitas ibadah juga terendam banjir.

Bahkan hasil panen masyarakat mulai dari padi, kacang jagung seluas ratusan hektar gagal total akibat diterjang banjir. Masyarakat petani alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.***(IS/ADV/B)

Laporan: Jefri