Sultra Ekspor Perdana 56 Ton Komoditas Biji Pinang ke Iran

Indosultra.Com, Kendari – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya mengekspor perdana komoditas Biji Pinang sebanyak 56 Ton ke Negara Iran. Pejabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto hadir melakukan pelepasan Pelepasan ekspor perdana komoditas Biji Pinang (Direct Langsung dari Kendari), tujuan Iran sebanyak 56 ton, senilai 28.000 USD (Rp434 juta) di Pelabuhan Kendari New Port, Senin (29/1/2024) kemarin.

Pj Gubernur Sultra mengatakan kesempatan itu merupakan hari yang luar biasa untuk pertama kalinya secara perdana kita akan mengekspor langsung ke Irak yang telah disampaikan oleh Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma ada potensi 186, pagi ini kita akan melepas 56 nanti Kepala dinas Pertanian dan Perkebunan perlu dikejar masih ada 130 lagi untuk tataran pelaksanaannya.

“Alhamdulillah, pada siang hari ini kita dapat mengeksplor secara langsung ke Iran sebanyak 58 Ton komoditas biji pinang, ini merupakan pertama kalinya selama ini kita hanya mengkonsumsi dalam negeri dan selanjutnya kita kirim si Provinsi lain. Akan tetapi berkat komunikasi yang baik dengan Badan Karantina disini langsung di segel dan akan berangkat ke Iran dan saya juga ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian kedepannya, tentunya kita harapkan bukan hanya hari ini saja, kita dapat tingkatkan produksi dengan kontribusi dengan Kementerian Pertanian, untuk kualitas yang unggul, kita masih koordinasi dan akan bersurat ke Menteri Pertanian, “ucap Andap dalam keterangan resmi, Senin (29/1/2024) kemarin

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian yang diwakili Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, untuk bersama-sama hadir dalam acara pelepasan ekspor pinang asal Sultra ke irak.

“Semoga rangkaian kegiatan ini berjalan lancar dan sukses, serta memberikan dampak nyata terhadap peningkatan pasar ekspor pinang lokal ke mancanegara. Pada peningkatan pasar ekspor pinang ini, diharapkan mampu mendorong kenaikan harga jual pinang ditingkat petani dan mampu memulihkan, semangat petani dalam mengusahakan kebudayaan pinang yang akhir-akhir ini kurang bergairah karna harga yang relatif rendah,”ujar Ardi Praptono.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pinang merupakan komunitas pinha direktorat jenderal perkebunan dan tanaman pinang merupakan tanaman palma yang buahnya dapat dimanfaatkan untuk pangan, minuman, kosmetik, pewarna maupun sebagai bahan peptisida organik .

Diketahui bahwa data BPS tahun 2022, penyebaran tanaman pinang hampir merata di seluruh pulau Indonesia, peringatan lima besar Provinsi sentral pinang ada di Aceh, NTT, Jambi, Riau dan Sumatera Barat.

Sedangkan Provinsi Sultra, menjadi tanaman bidangnya seluas 623 Hektar dengan jumlah produksi sebesar 186 Ton, kami mengapresiasi bahwa dengan kondisi tanam pinang di Sultra mampu melaksanakan pelepasan perdana ekspor pinang dan ini merupakan suatu prestasi yang patut kita hargai

“Karna Sulawesi Tenggara, bukan merupakan sentral produksi tetapi mampu melakukan ekspor perdana. Kalau kita melihat sub sektor perkebunan ini memberikan kontribusi yang besar hampir 88% ini total ekspor pertanian Indonesia, akan memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan petani, “jelasnya.

Ia juga menambahkan dari data BPS disebutkan bahwa Indoensia ini meguasai secara global untuk ekspor pinang di tahun 2021, hampir 60% ekspor pinang dunia berasal dari Indonesia dan negara pengekspor pinang kedua yaitu Myanmar.

Ekspor buah pinang yang total sebesar 190 Ribu Ton ini mengalami penurunan 2021. Oleh karna itu, memberikan apresiasinya sekali lagi bahwa Sulawesi Tenggara kini mampu melakukan ekspor perdanannya dan mudah-mudaha kedepannya, ekspor ini selalu berlanjut dan terutama langsung di lounching atau dilepas Sulawesi Tenggara

“Kami dari Direktorat Jenderal Perkebunan melalui program APBN, sedang tiasa mendukung pengembangan tanaman pinang mulai dari kegiatan penanaman pinang maupun intensifikasi yang kita lakukan di tanaman pinang, sehingga perlu hirilisasi pinang dilakukan, sehingga nanti tidak hanya bahan mentah yang kita ekspor tetapi juga dalam bentuk prodak-prodak hasil hirilisasi pinang tersebut, “jelasnya.

Laporan : Ramadhan