Sumbang 100 sak Semen, Sulkarnain Singgung Camat dan Lurah Poasia

Wali Kota Kendari H. Sulkarnain Kadir saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan lantai dua Masjid Pesantren Tahfidzul Quran H. Adi Andi Barakati Jalan Jambu Mente, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia.(Rachmad/Indosultra.Com)

Indosultra.com, Kendari – Sebanyak 100 sak semen di donasikan Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir pada peletakan batu pertama pembangunan lantai dua Masjid Pesantren Tahfidzul Quran H. Adi Andi Barakati Jalan Jambu Mente, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia. Rabu (17/02/2021).

Sebagai Ketua Dewan Masjid Kota Kendari, Pria bergelar magister ekonomi ini mengatakan, ini bukan hanya niat tapi untuk memotivasi agar pimpinan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan setempat serta yang lain juga bisa bergerak, sehingga siapapun memiliki inisiatif untuk melakukan hal yang sama.

“Terkait dengan pembangunan masjid, saya sudah menjadi kebiasaan untuk berkontribusi ketika hadir, apalagi peletakan batu pertama saya berkontribusi untuk memberikan donasi bahan banguan,”ungkapnya saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.

Menurut dia, pendidikan di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran H. Adi Andi Barakati setuju untuk di gratiskan bagi yang tidak mampu dan mau berkontribusi. Jangan dibatasi agar performa dan sistem management pondok terus berkembang.

Sumbang 100 sak Semen, Sulkarnain Singgung Camat dan Lurah Poasia

“Kemudian kalau saya juga ingin sharing kalau boleh. Tadi diumumkan bahwa semua santri kita ini gratis ya ustadz. Saya kira ini bagus, positif, khususnya bagi anak-anak yang mungkin memiliki keterbatasan ekonomi serta tidak punya banyak pilihan untuk menempuh pendidikan,”ucapnya.

Selain itu, orang nomor satu di Kota Kendari ini mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) selalu mensupport untuk menghadirkan sarana pendidikan dan fasilitas-fasilitas sosial lainnya. Pemerintah setempat juga membuka ruang bagi siapapun kelompok masyarakat untuk berkontribusi dan punya inisiatif untuk melakukan hal yang sama.

Lebih lanjut, Ia juga berpesan agar membangun komunikasi dan interaksi bersama masyarakat, agar kemudian tidak ada lagi pandangan atau presepsi negatif yang ada di tengah masyarakat.

“Yang paling penting adalah kita bisa memberikan manfaat dan kehadiran kita bisa dirasakan berkahnya di tengah masyarakat.”tutup Sulkarnain.*(IS)

Laporan: Rachmat