Tingkatkan Produktivitas Hasil, KKP Revitalisasi Tambak Ikan dan Udang di Kapoiala Konawe

Tingkatkan Produktivitas Hasil, KKP Revitalisasi Tambak Ikan dan Udang di Kapoiala Konawe

Indosultra.com, Unaaha – Produktivitas tambak udang dan ikan di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe mengalami penurunan. Hal itu ditandai dengan hasil panen tambak yang terus berkurang, akibat air tambak milik para petani mulai berubah.

Kondisi ini diakui para petani jauh berbeda sebelum adanya kawasan Industri Morosi. Kepala Desa Ulu Lalimbue, Syaipuddin mengungkapkan,
sebelum adanya aktivitas perusahaan tambang PT VDNI, petani tambak memperoleh hasil panen dengan nilai rata-rata mencapai 1 ton ikan bandeng per petak, kemudian diekspor ke Singapura.

” Saat ini, produktivitas tambak mengalami penurunan, dengan nilai rata-rata panen sebanyak 800 kilogram per tambak dalam setahun terakhir. Selain jumlah panen menurun, pencemaran debu jalan hauling juga menyebabkan ukuran ikan menjadi kerdil,” kata Syaipuddin saat berdialog degan staf khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor G Manoopo di wilayahnya, Jumat (26/11/2021).

Tingkatkan Produktivitas Hasil,  KKP Revitalisasi Tambak Ikan dan Udang di Kapoiala Konawe

Syaipuddin berharap adanya pendampingan dari Pemerintah dalam mengembalikan produktivitas hasil tambak tradisional di daerahnya. Sebab,
tambak adalah mata pencahariaan utama warga di sini sebelum perusahaan tambang ini hadir.

Dengan adanya revitalisasi tambak masyarakat setempat yang sudah tidak bisa bekerja di Perusahaan Tambang bisa memiliki penghasilan. “Masyarakat kami yang telah lanjut usia dan ibu-ibu tidak mungkin akan bekerja di tambang pak, kalau tambak ini tidak diperhatikan kasian mereka mau cari makan di mana, ” jelasnya

Selain itu, Kepala Desa Ulu Lalimbue juga berharap agar pihak perusahaan tambang PT. VDNI dan PT. OSS memberikan perhatian khusus dalam hal menjaga Ekosistem dan sumber pencahariaan masyarakat setempat.

” Kami Meminta kepada Pihak Perusahaan agar membantu kami Menanam Mangrove di sekitar Petau Tambak mengingat kualitas Udara dan air di wilayah kami sudah buruk pak ” tutupnya

Menanggapi aspirasi itu, Victor G Manoopo mengatakan, penataan kawasan budidaya terintegrasi harus dilakukan di sentra produksi budidaya air payau, dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan.

” Dengan revitalisasi kawasan perikanan budidaya ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas budidaya sehingga mampu menggenjot produksi dan tentunya pendapatan masyarakat pembudidaya,” kata Victor dalam kunjungannya di Desa Ulu Lalimbue, Kacamatan Kapoiala, Konawe. (a)

Laporan Febri