3 Tahun Nikmati Jalan Rusak, Warga Landono Mowila Memblokade Jalan Poros Kendari-Konsel

3 Tahun Nikmati Jalan Rusak, Warga Landono Mowila Memblokade Jalan Poros Kendari-Konsel

Indosultra.com,Kendari – Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Landono-Mowila menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokade jalan Poros Kendari – Konawe Selatan di Desa Amotowo, Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin (21/11/2022).

Salah satu massa aksi, Awaludin Susila mengatakan, mendesak pemerintah untuk segara memperbaiki jalan poros Kendari – Konsel karena kondisi jalan yang sudah sangat parah hingga telah memakan korban jiwa.

“Karena kemarin ada salah seorang ibu beserta anaknya terjatuh di jalan ini sehingga mengakibatkan anak ibu tersebut meninggal dunia,”ucapnya, Senin (21/11/2022).

Lanjut Awaludin, kerusakan jalan sepanjang 8 kilo meter sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga saat tahun 2022, dan tak kunjung diperbaiki pemerintah. Sehingga masyarakat memblokade jalan dengan cara menebang pohon, dan nantinya jalan tersebut akan ditanami pohon apabila tuntutan perbaikan jalan tidak direspon.

“Pemblokade jalan ini sampai adanya atensi pemerintah, minimal ada penanganan darurat serta dianggarkanya jalan poros Kendari – Konsel. Namun sejauh ini belum ada itikad baik dari Pemerintah untuk datang melihat, apabila tidak ada maka kami blokade jalan ini sampe bermingu-minggu,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Turisan Jaya, mewakili masyarakat Landono mengungkapkan, bahwa aksi hari ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Sultra yang dinahkodai Ali Mazi sebagai Gubernur Sultra.

“Kami di Jalan Poros ini sudah kurang lebih 3 atau 4 tahun nikmati kondisi jalan rusak seperti ini. Kami cemburu, iri hati dengan masyarakat lain-lain yang di mana jalan mereka diperbaiki kita yang disini diterlantarkan seperti ini,” ungkapnya.

Olehnya itu, ia meminta perhatian Pemerintah Daerah dan Provinsi Sultra untuk memperbaiki Jalan Poros Kendari – Konsel karena jalan ini sudah memakan korban, dan banyak masyarakat mengalami sakit akibat menghirup debu jika musim kemarau datang. (b)

Laporan : K15

Koran Indosultra Koran Indosultra