Indosultra.com, Buton Tengah – Suasana pesta joget di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendadak berubah menjadi ajang kekerasan berdarah, Kamis (3/7/2025) dini hari.
Seorang pria yang diduga menjadi pelaku penikaman, dihajar massa hingga babak belur usai menyerang salah satu warga dengan senjata tajam.
Dalam rekaman video yang beredar luas dan diterima redaksi Indosultra.com, terlihat seorang pria berbaju putih-hitam tergeletak tak berdaya di tanah. Wajahnya dipenuhi bercak darah, dengan napas yang masih terlihat terengah. Suara warga terdengar memastikan identitas pria yang terkapar tersebut.
Menurut keterangan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, peristiwa bermula sekitar pukul 02.30 Wita saat korban berinisial LA menegur pelaku karena membunyikan sepeda motor secara berlebihan di tengah keramaian.
“Pelaku bilang gas motornya terkancing, tapi dia malah mencabut pisau dari belakang dan langsung menikam korban,” ungkapnya.
Korban yang ditikam langsung berteriak memperingatkan warga agar tidak mendekat karena pelaku membawa senjata tajam. Namun, warga yang terlanjur emosi justru bereaksi spontan. Terduga pelaku langsung dikepung dan dikeroyok hingga mengalami luka-luka serius di bagian wajah.
Tak hanya pelaku dan korban utama, salah satu warga bernama Akim, yang berasal dari Lingkungan Pasar Lama, Kelurahan Mawasangka, ikut menjadi korban salah sasaran dalam aksi pengeroyokan tersebut. Ia terkena pukulan dari massa hingga mengalami memar di beberapa bagian tubuh.
Kondisi korban penikaman, LA, dilaporkan mengalami luka tusuk di bagian ketiak kiri dan saat ini masih dalam kondisi sadar dan mendapat perawatan medis. Sementara itu, pelaku yang belum disebutkan identitas lengkapnya, juga tengah dirawat dengan pengawasan ketat dari aparat kepolisian.
Pihak Polsek Mawasangka yang dibackup oleh Satreskrim Polres Buton Tengah telah menangani kasus ini. Proses hukum terhadap terduga pelaku tengah berjalan, sementara situasi di lokasi kejadian telah dikendalikan.
Laporan: Krismawan
