Indosultra.com,Kendari – Suasana di halaman Gedung Rektorat Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari memanas pada Senin, 28 Juli 2025, saat sekelompok mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut percepatan pelantikan Prof. Armid sebagai Rektor UHO terpilih periode 2025–2029.
Aksi ini dilatarbelakangi kekhawatiran akan molornya proses pelantikan, padahal Prof. Armid telah resmi terpilih dalam pemilihan rektor beberapa waktu lalu.
Ketegangan meningkat ketika massa mengetahui bahwa Rektor UHO saat ini, Prof. Muhammad Zamrun Firihu, tidak berada di lokasi. Sebagai gantinya, massa ditemui oleh Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UHO, Laode Santiaji Bande.
“Tuntutan teman-teman akan kami teruskan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Karena pelantikan rektor merupakan kewenangan penuh kementerian,” jelas Santiaji.
Untuk meredakan situasi, Santiaji lalu menghubungi Prof. Zamrun melalui video call. Dalam sambungan tersebut, Zamrun menyatakan bahwa dirinya juga menunggu keputusan dari pusat.
“Semua dokumen dan tuntutan sudah saya tandatangani dan akan langsung saya teruskan ke Pak Menteri. Kita sama-sama ingin proses ini segera tuntas dan berjalan dengan baik,” kata Zamrun kepada para demonstran.
Sementara itu, Wakil Ketua BEM UHO, Muhammad Rochim, menegaskan agar proses pelantikan berjalan tanpa campur tangan pihak luar.
“Kami meminta agar Kementerian tidak diintervensi oleh oknum-oknum tertentu dan segera menetapkan jadwal pelantikan Prof. Armid sebagai rektor baru,” tegas Rochim.
Aksi ini menjadi lanjutan dari desakan mahasiswa agar proses transisi kepemimpinan di kampus UHO berjalan transparan dan akuntabel.
Laporan: Krismawan
