Dewa Made Ratmawan, Dibalik Dampak Banjir Koltim, Kisah Heroik di Hari Raya Galungan

Indosultra.Com, Kolaka Timur – Hari Raya Galungan, momen sakral bagi umat Hindu, merambah sejumlah daerah di Indonesia, menciptakan nuansa kebersamaan dan spiritualitas yang mendalam, menjadi saksi kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma). Di tengah kebahagiaan perayaan ini, terungkap kisah kepahlawanan sejati Dewa Made Ratmawan, S.ST., M.T., yang mengedepankan tanggung jawabnya sebagai kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim.

Dalam Momen Suci Hari Galungan yang sakral, Dewa Made Ratmawan, dengan dedikasi tinggi terhadap tanggung jawabnya, memilih untuk tidak merayakan momen tersebut bersama keluarga tercintanya. Sebaliknya, beliau dengan cepat menanggapi dampak banjir yang melanda warga Kolaka Timur, menjadi bukti nyata kepedulian dan keberpihakan kepada masyarakat.

Pada tanggal 28 Februari 2024 lalu, hujan deras melanda beberapa wilayah di Kolaka Timur yang berlangsung cukup lama, menyebabkan banjir di beberapa lokasi, termasuk Desa Watuoha. Dua jembatan semi permanen dengan panjang masing-masing 25 meter di Dusun 3 dan 20 meter Dusun 2 mengalami kerusakan yang cukup parah dan sejumlah rumah warga di desa tersebut turut terendam.

Selain Itu, Di Desa Tumbudadio, Kecamatan Tirawuta, areal Persawahan turut tergenang banjir dan mengalami kerugian besar dengan luas terdampak mencapai 110 hektar tanaman padi yang berumur lebih dari 60 hari.

Di Kecamatan Loea, sawah warga juga tak luput dari genangan banjir. Termasuk Desa Lowa, Kecamatan Lambandia, juga terkena banjir pada areal persawahan dan permukiman warga. Respons cepat dilakukan oleh BPBD Kolaka Timur melalui Tim Reaksi Cepat (TRC), yang terbagi menjadi dua tim untuk melakukan peninjauan lapangan, memastikan efektivitas waktu dalam pendataan.

Dewa Made Ratmawan secara langsung memimpin tim, bersama babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta masyarakat setempat, fokus pada peninjauan kondisi terdampak banjir, baik infrastruktur jembatan maupun permukiman warga. Pada siang harinya, kondisi air sudah surut, dan genangan di permukiman berkurang. Koordinasi dengan tim posko banjir Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV PUPR dilakukan, dengan tim BWS malam itu di Desa Tumbudadio memeriksa lapangan sesuai SOP dalam penanganan bencana tsb.

Berkah Hari Raya Galungan tidak hanya terasa dalam ibadah, tetapi juga melalui kepedulian nyata. Dewa Made Ratmawan, berada di garis depan menangani dampak banjir, mengukir kisah kepahlawanan sebagai pengorbanan nyata untuk kebaikan bersama dalam perjalanan pemulihan Kolaka Timur.

Di Hari Raya Galungan, Kabupaten Kolaka Timur mengajarkan bahwa kepedulian dan tanggung jawab adalah puncak dari perayaan yang sesungguhnya.(IS/B)

Laporan Asrianto: Daranga

Koran indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!