Dinilai Peduli Terhadap Masyarakat, Pemdes Mandiodo Dukung Kehadiran KSO MTT

Dinilai Peduli Terhadap Masyarakat, Pemdes Mandiodo Dukung Kehadiran KSO MTT

Indosultra.Com, Konawe Utara– Pemerintah Desa Mandiodo Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sangat mendukung kehadiran KSO MTT (Kerjasama Operasi Mandiodo Tapunggaya dan Tapiemea).

Dukungan itu tidak hanya pada bidang tenaga kerja, tetapi dengan adanya KSO MTT Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Mandiodo, Tapunggaya dan Desa Tapuemea mulai meningkat.

” Sebagai Pemerintah Desa dan Masyarakat Mandiodo, sangat mendukung program dan kegiatan para pengusaha tambang yang masuk di wilayah Desa Mandiodo terkhusus melalui Konsorsium KSO MTT. sejak beberapa pekan terakhir , pihak perusahaan sedang melakukan peningkatan badan jalan sehingga arus aktivitas ekonomi masyarakat bisa lancar,” kata Kades Mandiodo Slamet Riyadi saat ditemui anoapos.com pada Rabu ( 15/06/2022).

Dikatakan, dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan jalan poros di Desa Mandiodo, pemerintah menjalin koordinasi dengan beberapa perusahaan seperti PT.Lawu Agung Mining dan PT.Cinta Jaya melalui humas mereka yang dituangkan didalam Berta Acara kesepakatan bersama.

” ini baru langkah awal akan tetapi sudah berdampak positif terhadap masyarakat umum yang ada di tiga desa. Kami berharap, kerjasama ini terus terjalin. Terkait hak-hak masyarakat, perusaah juga telah menyepakati dan menjalankan kewajibanny secara bertahap yaitu adanya kompensasi kepada masyarakat terkait dampak debu,” ucap Slamet Riyadi.

Pasalnya, jalan berlumpur karena baru selesai timbunan di hampar , datang hujan sehingga berlumpur.mudah-mudahan kedepan jalan kami bisa dibeton sehingga jalan poros yang di Desa Mandiodo, tidak berlumpur lagi.

Sementara itu, Pindi salah satu 0edagang sayur keliling menambahkan bahwa perbaikan jalan desa mandiodo sudah bagus walaupun belum mulus atau di aspal.

” Setidaknya, kita sebagai pedagang sayur keliling sudah bisa merasakan hasil perbaikan jalan desa ini dibandingkan sebelumnya kita tidak bisa melintas karena jalan berlubang dan genangan lumpur tebal sampai 40 cm,” ujarnya.