Gegara Belum Vaksin, Siswi SD di Konawe Dilarang Ikut Tryout

Gegara Belum Vaksin, Siswi SD di Konawe Dilarang Ikut Tryout
Potongan video viral oknum guru meminta siswinya, intan Wulandari untuk tidak ikut ujian try out karena belum vaksin. (Istimewa)

Indosultra.com, Unaaha – Seorang siswi SDN 2 Tawarotebota, Uepai, Kabupaten Konawe bernama Intan Wulandari dilarang ikut ujian Tryout oleh seorang guru karena belum divaksin.

Hal itu terekam dalam video berdurasi 1,37 menit yang diduga direkam oleh guru inisial JD, kemudian menjadi viral di jagat Maya setelah orangtua siswi memposting video tersebut di akun Facebook miliknya.

Dalam video tersebut oknum guru meminta siswinya, intan Wulandari untuk tidak ikut ujian try out karena belum vaksin.

Saat dikonfirmasi awak media, JD mengatakan motifnya melakukan perekaman video tersebut karena ingin menunjukan kepada orang tua siswa tentang larangan siswa mengikuti ujian jika belum vaksin.

” Permintaan orang tua siswa (Intan), tapi saya tidak tau kalau video ini di upload ke media sosial,” ujarnya saat dikonfirmasi di salah satu ruangan dinas pendidikan dan kebudayaan Konawe, Kamis (24/3/22).

Ia juga menjelaskan bahwa selama ini tidak ada sosialisasi terkait pelaksanaan vaksinasi dari kepala sekolah kepada siswa di sekolah tersebut.

” Kalau bisa ada konfirmasi guru dan kepala sekolah terkait pelaksanaan vaksinasi ini, dan sampai hari ini tidak ada sosialisasi itu,” timpalnya.

Menanggapi hal itu Kepala Sekolah SDN 2 Tawarotebota, Alfrida, S.Pd mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan oleh guru ini tidak benar. Soal siswa yang dikeluarkan saat ujian, murni dilakukannya tanpa kordinasi.

” Kalau sosialisasi pak sudah kami sampaikan kepada siswa dan orang tua mereka masing-masing secara door to door, buktinya dari 44 jumlah siswa kami tinggal 4 orang yang belum divaksin salah satunya merupakan anak guru ini,” jelasnya.

Alfrida juga mengaku, video yang memperlihatkan siswa tidak diperkenankan ikut ujian dan disuruh pulang dilakukan oleh guru itu, tanpa konsultasi kepada kepala sekolah sebagai penanggung jawab.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe (Dikbud) Dr. Suriyadi. MPd mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat Konawe atas beredarnya video siswa yang dikeluarkan saat mengikuti ujian.

” Hal ini murni kesalapahaman dari guru dalam menerjemahkan aturan pelaksanaan vaksinasi. Olehnya kami meminta maaf jika video viral tentang siswa yang dikeluarkan saat ujian meresahkan masyarakat,” jelasnya.

Ketua PGRI Konawe menegaskan, bagi siswa yang belum mengikuti Vaksinasi tetap bisa mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan cara daring dan untuk ujian, siswa akan diberikan materi ujian di rumahnya tanpa harus tatap muka di sekolah. (b)

Laporan : Febri