Kisah Apriyani Rahayu, Atlet Bulutangkis Asal Konawe Penyumbang Emas di Olimpiade Tokyo

Kisah Apriyani Rahayu, Atlet Bulutangkis Asal Konawe Penyumbang Emas di Olimpiade Tokyo
Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii Raih Medali Emas Badminton Olimpiae Tokyo 2020 (Foto Internet)

Indosultra.com, Kendari – Apriyani Rahayu (23) atlet bulutangkis Indonesia asal Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini telah berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Jepang.

Ameruddin, ayah Apriyani Rahayu menuturkan dirinya sudah memiliki firasat bahwa anaknya itu memiliki bakat untuk menjadi atlet internasional.

Di balik keberhasilannya itu, kata Ameruddin terdapat usaha dan kerja keras yang ditekuninya sejak usia 4 tahun.

Ameruddin menceritakan, kala itu dirinya dan Apriyani belum makan ketika pulang dari kantor dan sekolah, langsung berlari dari rumah menuju SKB Unaaha yang jaraknya 9 kilo meter lebih.

“Saya tiba dari kantor, dia juga simpan saja tasnya, sudah jalan. Saya naik motor, dia lari sampai 9 kilo, tidak makan, palingan makan di warung saja,” ungkap Ameruddin via telpon dihubungi, Senin (2/8/2021).

Dia lanjut menceritakan, awalnya Apriyani hanya berlatih dengan ayahnya, namun karena melihat bakatnya, Lukman Abunawas yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sultra mengusahakan agar mendapatkan pelatih.

“Pak lukman usahakan bagaimana, dia ambilkan Almarhum pak Safiudin yang ada di Kendari. Dia datang mi melatih,” terangnya.

Pada tahun 2007 yang lalu menjadi awal Apriyani menjadi atlet badminton, setelah berhasil meraih juara dunia pada even Porda di Raha, kabupaten Muna. Usia saat itu masih menginjak sekolah dasar waktu itu.

Kemudian pada tahun 2011, tambah Ameruddin, Apriyani bertolak ke Jakarta bersama Akib Ras, pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe guna bertemu Icuk Sugiarto untuk memulai latihan bulu tangkis.

Laporan Rachmat Ramadhan