Safrin: Sementara Hentikan Perusahaan, Menyurat ke DPRD Konut Untuk Gelar RDP PT AGB dan PT Teratai

Ketgam: Anggota DPRD Konut, Safrin saat meminta korban banjir di Desa Andeo Tetelupai dan Matapila menyurat ke DPR agar digelar RDP PT AGB dan Teratai.(Indosultra.Com)

Indosultra.Com, Konawe Utara-
Peristiwa bencana banjir lumpur yang terjadi di wilayah Desa Andeo, Tetelupai, dan Matapila, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), memberikan dampak kerugian besar bagi masyarakat.

Bagaimana tidak, 148 Kepala Keluarga (KK) terdampak harus meratapi kesedihan akibat rumah mereka sampai perabot-perabot rumah hancur. Bahkan, hasil panen perkebunan dan pertanian juga hanyut terbawa banjir.

Tak hanya itu, peternakan ikan, ayam sampai perpipaan air bersih masyarakat juga turut lenyap akibat bencana tersebut. Kerugian masyarakat ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Selain hujan deras yang turun pada Rabu (11/5/2022) sekira pukul 11.00 malam, banjir lumpur bercampur batu yang terjadi juga diduga akibat ulah dua perusahaan tambang batu miliki PT Artha Gunung Batu (AGB), dan PT Teratai yang berada di Desa Andeo.

Kondisi jalan umum penghubung kabupaten di Desa Andeo dipenuhi lumpur dan batu dari perusahaan PT Teratai

Peristiwa banjir lumpur bercampur batu terjadi sejak dua perusahaan tersebut beroprasi diwilayah itu.

Tidak adanya draenase dan box culver/deker yang dibangun PT Teratai, membuat air hujan yang turun langsung meluap kejalan hingga masuk kerumah warga.

Parahnya, lumpur bercampur batu juga juga ikut turun dari lokasi penambangan batu hingga merusak median jalan dan rumah-rumah warga.

“Kami berharap pihak PT Teratai dan AGB bertanggung jawab dengan kejadian ini. Sudah disarankan agar membuat box culver, tapi sampai hari ini tidak ada realisasi dari pihak Tertai,”kesal Edison Peokodoh selaku tokoh Pemuda Desa Andeo saat memberikan keterangannya, Kamis (12/5/2022).

Kali meluap akibat terjadi penyumbatan di jembatan beton milik PT AGB sebelum di bongkar Pemda Konut

Kondisi itu, diperparah dengan bangunan jembatan beton yang melintas dikali milik PT AGB. Gorong-gorong jembatan yang kecil menimbulkan penyumbatan, sehingga air kali semakin besar dan keras meluap kejalan dan rumah warga.

Lumpur bercampur batu yang turun dari lokasi penambangan PT Teratai masuk kekali mengakibatkan pendakalam sehingga semakin mempercepat terjadinya luapan air kali.

“Kami inginkan investasi yang betul-betul dinikmati warga, tidak merugikan masyarakat. Masyarakat sering sekali ditimpah musibah banjir. Kami inginkan pemerintah lakukan proses kepada pihak perusahaan, agar merespon apa yang jadi keinginan masyarakat membangun box culver,”kata Edison dengan nada tinggi.

Edison Peokodoh mengenakan baju kuning saat berikan keterangan pers atas musibah banjir

Pasca kejadian, Pemda Konut, dibawa pengawalan Wakil Bupati Konut Abu Haera, langsung turun melakukan pembongkaran jembatan beton milik PT AGB.

Sebelumnya, pada tahun 2021 Wakil Bupati Konut bersama Ketua DPRD Konut, Ikbar telah turun melakukan sidak dan menginstruksikan pihak PT AGB mengganti jembatan tersebut. Namun, tak diindahkan.

Tanggapan serius juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konut. Atas peristiwa itu, lembaga wakil rakyat ini meminta masyarakat setempat menyurat ke DPRD untuk ditindak lanjut melalui Rapat Dengan Pendapat (RDP) kepada pihak PT AGB dan Teratai.

Kondisi rumah warga yang hancur akibat banjir lumpur bercampur batu dan pembongkaran jembatan beton milik PT AGB

Selain itu, meminta pertanggung jawaban pihak perusahaan atas kerugian yang dialami para korban.

“Saya minta masyarakat segera menyurat ke DPRD untuk kita proses dan lakukan RDP kepada PT AGB dan PT Teratai. Dan kalau bisa sebelum ada RDP, agar jangan dulu ada aktivitas dari perusahaan,”tegas Anggota DPRD Konut dari Partai Golkar, Safrin saat turut menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir ditempat itu.

Pernyataan itu, mendapat apresiasi besar dari masyarakat setempat, dan segera ditindak lanjuti sesuai arahan yang disampaikan.

“Segera kami membuat suratnya, beserta data-datanya dan masukkan ke DPRD,”tutup Edison yang juga mantan Ketua Cabang HMI Kendari mengapresiasi sikap DPRD Konut.***(IS).(ADV)

Laporan: Jefri