Tingkatkan SDM, Pemdes Mataiwoi Konsel Berikan Beasiswa 12 Mahasiswa

Tingkatkan SDM, Pemdes Mataiwoi Konsel Berikan Beasiswa 12 Mahasiswa
Ketua HIMAKTA Suwardin Wiro (Foto Istimewa)

Indosultra.com, Andoolo – Pemerintah Desa Mataiwoi, Kecamatan Anggata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan beasiswa kepada 12 mahasiswa asal desa tersebut yang sedang menempuh perkuliahan di berbagai perguruan tinggi.

Sumber dana beasiswa untuk 12 mahasiswa itu berasal dari Anggaran Dana Desa (DD), dengan tujuan untuk mendukung dan membantu mahasiwa di desa tersebut.

Kepala Desa Mataiwoi, Suheri, mengatakan pemberian bantuan Beasiswa kepada mahasiswa di desa itu didasarkan Visi Misi-nya sebagai kepala desa, salah satunya adalah pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM).

“Untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya lewat jalur pendidikan formal. Saya rasa lewat pendidikan inilah diharapakan meningkatnya kapasitas ilmu pengetahuan dan tumbuhnya pribadi mulia, sebagai modal pembangunan di desa dan juga kesiapan generasi pelanjut tongkat estafet kepemimpinan di desa,” ungkap Suheri saat dihubungi via telepon, Jum’at (7/5/2021) Sore

Bantuan ini sebesar Rp 1.500.000 perorang setiap tahun yang dialokasikan dari Dana Desa (DD). ” Kriteria yang mendapatkan beasiswa ini tidak ada pembeda. Entah dia orang berada kalau dia mahasiswa wajib hukumnya untuk di bantu,”tutup Suheri.

Ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Angata (HIMAKTA) Suwardin Wiro, mengatakan ini merupakan sebuah dukungan moril dan materil bagi mahasiswa yang orang tuanya berprofesi sebagai petani. Sebab hal itu sangat membantu kebutuhan mahasiswa itu sendiri

“Selain itu program beasiswa pemdes Mataiwoi juga merupakan sarana untuk pengembangan sumber daya manusia(SDM) yang unggul, yang nantinya akan melahirkan generasi yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional,”jelas suwardin saat dihubungi via WhatsApp pada Jum’at (7/5/2021) Sore

Ia menjelaskan, inisiatif pemerintah desa Mataiwoi ini bisa menjadi contoh bagi kepala desa yang ada di lingkup kecamatan Angata yang belum sama sekali menjalankan program prioritas seperti ini. Apalagi sumber dana berasal dari Dana desa (DD). “Saya sangat mengapresiasi itu, pada dasarnya kemajuan suatu daerah tergantung pada sumber daya manusia yang ada di daerah itu,” kata Suwardin. (b)

Laporan : Amir