Indosultra.com, Konsel – Amarah warga, khususnya kaum ibu, pecah di lokasi pertambangan Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebuah video viral memperlihatkan detik-detik saat sekelompok emak-emak mengamuk, menuntut keadilan atas dugaan kekerasan yang terjadi di tengah konflik lahan tambang, Minggu (8/6/2025).
Dalam video yang beredar luas di media sosial, seorang perempuan berseragam terlihat terduduk lemas di atas tanah, dikelilingi oleh tiga pria dan seorang wanita yang berusaha menenangkannya. Suasana terlihat memanas, isak tangis bercampur teriakan protes terdengar di latar.
“Kasihan e… da diborongi kakakku… ya Allah, kakakku dikeroyok!” teriak seorang perempuan yang merekam kejadian itu, menggambarkan kepanikan dan kemarahan yang membuncah.
Keributan makin membara saat seorang pria membuka kaus hijaunya, seolah siap menantang para ibu yang tengah emosional.
Beberapa emak-emak lainnya mencoba menghentikan bentrokan, bahkan berusaha merobohkan gubuk-gubuk yang diduga milik penjaga tambang sebagai bentuk perlawanan simbolik.
“Jangan hancurkan pondoknya! Tahan alat beratnya saja!” teriak salah satu perempuan yang mencoba menenangkan rekannya.
Kapolres Konawe Selatan, AKBP Febry Sam, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa konflik itu telah ditangani dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sudah dimediasi, tidak ada laporan resmi. Itu sesama warga yang berbeda pandangan soal aktivitas tambang,” jelas AKBP Febry saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
Meski konflik tidak berlanjut ke jalur hukum, aparat kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Silakan menyampaikan aspirasi, tapi hindari kekerasan. Kita semua ingin Laonti tetap damai,” tegasnya.
Hingga kini, pihak perusahaan tambang belum memberikan keterangan resmi terkait insiden yang telah menyulut kemarahan warga, khususnya kaum ibu yang merasa wilayah mereka terusik oleh aktivitas tambang.
Laporan: Krismawan









