Indosultra.com, Kendari – Sebanyak 2.115 Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara resmi dilantik dan menerima Surat Keputusan (SK) Gubernur di Lapangan Kantor Gubernur Sultra, Senin (20/10/2025).
Dari jumlah tersebut, 6 orang merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lulusan IPDN, sementara 2.109 lainnya adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II.
Dalam sambutannya, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menegaskan pentingnya integritas, moral, dan kompetensi bagi setiap ASN. Ia menilai, ASN yang berintegritas tinggi akan selalu dibutuhkan di mana pun berada.
“Kalau anda memiliki integritas, siapa pun pasti akan membutuhkan anda. Kita memerlukan ASN yang bermoral, berintegritas, dan memiliki kompetensi,” tegasnya.
Gubernur juga menyoroti kedisiplinan para ASN yang hadir tepat waktu saat pelantikan. Ia berharap semangat tersebut tidak hanya terjadi pada momen seremonial semata.
“Hari ini saya lihat banyak yang datang tepat waktu karena mau dilantik. Alangkah baiknya jika setiap hari seperti ini. Saya ingin semangat kedisiplinan ini terus dijaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andi Sumangerukka menyoroti pembagian tugas di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilainya masih belum merata, meski jumlah ASN sudah cukup besar. Ia bahkan menyinggung masih adanya pekerjaan sederhana yang belum diselesaikan, seperti kebersihan lingkungan kantor.
“Dengan jumlah ASN sebanyak ini, seharusnya pembagian tugas di masing-masing OPD sudah merata. Tapi saya masih menemukan pekerjaan yang belum tuntas, bahkan hal-hal kecil seperti kebersihan kantor,” ungkapnya.
Ia juga memberikan peringatan tegas agar tidak ada pegawai yang hanya datang tanpa memiliki tanggung jawab kerja.
“Saya tidak ingin ada pegawai yang menganggur di kantor. Jangan sampai ada kursi di kantor yang kosong tanpa orangnya,” tegas Gubernur.
Pelantikan ribuan ASN ini diharapkan mampu memperkuat kinerja birokrasi Pemprov Sultra sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai sektor pemerintahan.
Laporan: Krismawan
