Cegah Peningkatan Stunting, Ini Langkah Dinkes Kota Kendari

Cegah Peningkatan Stunting, Ini Langkah Dinkes Kota Kendari
Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Kota Kendari, Dr. Hasmirah M.Kes

Indosultra.com, Kendari – Dukung pencegahan peningkatan stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyiapkan langkah khusus percepatan penurunan stunting. Sepanjang tahun 2022 Dinkes mencatat terjadi peningkatan 265 kasus Stunting di Kota Kendari

Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Kota Kendari, Hasmirah mengatakan, untuk perkembangan stunting di Kota Kendari masih berdasarkan data Electronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada bulan Februari 2022, yaitu sebanyak 265 kasus stunting atau 1,10 persen yang tersebar di 15 Kelurahan dengan jumlah sasaran 28.886. Jumlah yang diukur sebanyak 23.948 balita atau 82,90 persen. Namun dirinya menjelaskan, masih ada data kasus terakhir yang akan diambil pada di bulan Agustus, dan dalam waktu dekat akan dilaunching bersama Pemerintah Kota Kendari.

“Teman-teman di Puskesmas sudah menginput tapi karna satgas stunting ini kita memang ada aksi ke 7 percepatan penurunan stunting, untuk pengukuran dan launching datanya itu kita mau launching bersama pak Walikota nanti,”ujar Hasmirah saat ditemui, Selasa (1/11/2022).

Lebih lanjut Hasmirah menyampaikan, terkait jadwal launching, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Walikota Kendari agar data stunting 2022 segera rilis. “Ia nanti kalau sudah lauching bersama pak wali, baru keluar data untuk tahun 2022 berdasarkan data dari e-PPGM,”lanjutnya.

Dia juga mengatakan, pada tahun 2022 angka stunting untuk Kota Kendari memang terjadi peningkatan dibanding tahun 2021 dengan tingkat pravalensi sangat kecil yaitu hanya sebesar 0,97 persen atau 227 kasus. “Prevelansi ini dari tahun 2021 ke tahun ini naik, tapi bayi yang ditimbang juga tidak banyak karena pandemi,”ujarnya.

Hasmirah menambahkan, langkah yang lakukan Dinkes saat ini yaitu melakukan intervensi spesifik tersendiri terhadap penyebab langsung gejala stunting. Namun, tupoksi Intervensi spesifik yang dilakukan pihaknya dalam penanganan stunting hanya 30 persen dari intervensi sensitif, keseluruhan sebesar 70 persen yang akan ditangani oleh beberapa OPD tim percepatan stunting di Kota Kendari

“Jadi kita intervensi itu banyak yang dilakukan, karena spesifik ada pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil 90 biji, ada pemberian untuk bumil yang KEK,(Kurang Energi Kronis),”terangnya. (b)

Laporan: Ramadhan

Koran Indosultra Koran Indosultra