Pertumbuhan Ekonomi Sultra Membaik, Pengamat Sarankan Pemprov Segera Lakukan Pemulihan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Sultra Membaik, Pengamat Sarankan Pemprov Segera Lakukan Pemulihan Ekonomi

Indosultra, Kendari – Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan satu tahun 2021 menunjukkan angka positif yakni 0,06 persen.
Kepala BI perwakilan Sultra, Bimo Epiyanto mengungkapkan, kendati angka pertumbuhan ekonomi Sultra tidak besar, namun hal ini menunjukkan adanya perbaikan dari kondisi ekonomi karena angkanya sudah tidak negatif.

Menurut Bimo, pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan satu tahun 2021 ini didorong oleh perbaikan akselerasi belanja pemerintah, perbaikan konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari sisi sektoral, perbaikan terlihat pada hampir seluruh LU utama.

” Perbaikan PDRB selaras dengan berbagai upaya penanganan covid-19, dan pemulihan ekonomi oleh pemerintah yang mendorong pemulihan aktivitas rumah tangga dan pelaku usaha,” kata Bimo dalam bincang bincang media secara virtual, Senin (10/5/2021).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Sultra pada triwulan satu disebabkan oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. “Faktor internal ini disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah sehingga masyarakat bisa kembali melakukan kegiatan ekonomi, sementara untuk faktor eksternal adanya kegiatan ekspor, di mana adanya permintaan dalam bidang pertambangan dengan negara tujuan China,” terangnya.

Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama ini, kedepan pihaknya, kata Bimo akan menargetkan pertumbuhan ekonomi Sultra lebih baik lagi. “Namun angka pastinya belum bisa saya sampaikan,” ungkap Bimo.

Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi Sultra Syamsul Anam mengatakan bahwa
secara alamiah perekonomian Sultra dari sisi lapangan usaha ditopang oleh Sektor Pertanian dan dari sisi Penggunaan perekonomian Sultra bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga.

“Pertanian kita telah sejak lama mengalami tekanan baik peran maupun kinerjanya, sementara konsumsi rumah tangga secara nasional juga masih belum benar benar pulih akibat pandemi,” ungkapnya.

Syamsul yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Universitas Muhammadiyah Kendari itu, menyarankan agar pemerintah Sulawesi Tenggara perlu menyusun siasat untuk mempercepat pemulihan perekonomian yang secara alamiah konsisten di angka 5 – 6 persen tiap tahunya, dengan sektor pertanian sebagai backbone.

Menurutnya, salah satu yang bisa ditempuh oleh pemerintah adalah mengarahkan belanja kepada sektor yang memiliki efek terhadap perbaikan keadaan ekonomi warga.”Problemnya adalah pemerintah provinsi belum dapat mengkonsolidasikan organisasinya untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi, dan masih belum fokusnya belanja pemerintah,”ujarnya.

Ia menambahkan, belanja yg diarahkan untuk mendukung sektor produktif, seperti pertanian, perikanan perkebunan serta pendukung konektifitas antara sentra produksi dan pasar atau dapat juga melanjutkan program bansos yang menyasar kelompok pendapatan yang terkena imbas pandemi baik di kota maupun desa.
Hal lainnya adalah perlu perhatian serius pada produk ekspor kita yang makin hari makin terkonsentrasi pada produk nikel. Selain itu, memastikan poros Kendari- Toronipa memiliki dampak ke dalam perekonomian Sultra dengan mengembangkan kawasan tersebut.

Penulis : Kiki