Sekum MW KAHMI Sultra Nasruddin Angkat Bicara Soal SK MD KAHMI Konawe, Ini Penjelasannya

Sekum MW KAHMI Sultra Nasruddin Angkat Bicara Soal SK MD KAHMI Konawe, Ini Penjelasannya

Indosultra.com, Unaaha – Sekretaris umum (Sekum) Majelis wilayah korps alumni himpunan mahasiswa Islam (MW-KAHMI) Sulawesi Tenggara Nasruddin angkat bicara terkait terbitnya surat keputusan (SK) tentang pengesahan pengurus Majelis daerah (MD) KAHMI Konawe masa bakti 2022-2027.

Menurut Nasruddin SK tersebut sengaja dikeluarkan oleh MW KAHMI untuk menyelamatkan kepesertaan semua majelis daerah yang akan mengikuti musyawarah nasional (Munas) KAHMI di Palu mendatang.

“SK tersebut kami keluarkan untuk mengakomodir syarat pendaftaran MD di Munas,” jelas Nasaruddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (12/11/22).

Dijelaskan, dead line pendaftaran peserta Munas yang berakhir pada tanggal 9 november 2022 beberapa waktu yang lalu, menjadi alasan MW KAHMI Sultra memberikan SK dalam bentuk template agar semua suara MD KAHMI di Sultra dapat di selamatkan.

“Kita dikejar dengan waktu, deadline pendaftaran Munas batasnya tanggal 9 sementara beberapa daerah belum melakukan Musda,” bebernya.

Sekum MW KAHMI Sultra ini juga mengungkapkan bahwa terkait adanya dualisme Musda KAHMI di Konawe pihaknya telah menerima laporan dan secepatnya akan dilakukan musyawarah penyelesaian.

“Kami sudah menerima laporan pelaksanaan Musda dari ke 2 kubu, dan soal SK yang telah kami keluarkan saya harus tarik sampai dinamika MD KAHMI Konawe selesai,” tegasnya.

Sementra itu ditempat berbeda Presidium KAHMI Konawe demisioner Hajaruddin Delawa berharap agar ke 2 kubu MD Konawe segera dipertemukan untuk dilakukan kondolidasi agar persoalan ini segera dituntaskan.

“Siapapun nanti yang diberikan SK oleh Majelis wilayah sebagai legitimasi agar segera menuntaskan misi-misi KAHMI Konawe,” ujarnya.

Kaka Udel sapaan akrabnya pun menegaskan hari ini kita tidak hanya berbicara tentang Munas KAHMI tetapi jauh sebelum itu ada program dan rencana-rencana yang perlu kita tunaikan.

“Olehnya jangan kita terjebak dalam perdebatan semantik, akan lebih baik jika kita diskusikan hal-hal yang substantif untuk kemajuan KAHMI Konawe,” timpalnya.

Laporan : Febri