Klarifikasi Hoaks Penculikan Anak Dibantah Ibu Korban: Itu Bukan dari Kami

‎Indosultra.com,Kendari – Isu penculikan anak yang mengguncang media sosial memasuki babak baru yang membingungkan. Keluarga korban yang viral di media sosial, melalui Ibu Kaida, membantah keras klarifikasi yang beredar luas, yang menyebutkan bahwa insiden tersebut adalah hoaks atau kesalahpahaman.

‎Kaida dengan tegas menyatakan bahwa unggahan klarifikasi di media sosial yang menenangkan publik bukan berasal dari pihak keluarga dan dibuat tanpa sepengetahuan mereka.

‎”Saya tidak tahu siapa yang membuat klarifikasi itu. Itu bukan dari kami,” tegas Kaida saat dikonfirmasi pada Kamis (03/12/2025).

‎Kaida juga menceritakan momen kedatangan aparat kepolisian ke rumahnya. Ia menyebut sekitar lima anggota polisi datang dan langsung meminta keterangan kepada anaknya terkait kejadian yang sempat viral tersebut.

‎Namun, Kaida merasa terkejut dan keberatan karena menurutnya, sang anak tidak memberikan jawaban yang sebenarnya.

‎”Anak saya tidak bicara jujur karena dia takut, banyak polisi di dekatnya,” ungkapnya.

‎Lebih lanjut, Kaida menambahkan bahwa polisi tidak sempat meminta keterangannya selaku orang tua korban. Akibatnya, ia menilai informasi yang beredar dari pihak berwajib tidak lengkap dan justru membingungkan publik.

‎Berbeda dengan narasi hoaks yang menyebutkan insiden itu hanya kesalahpahaman, pihak keluarga tetap memastikan bahwa kejadian yang menimpa anaknya benar-benar merupakan percobaan penculikan.

‎”Hingga saat ini, isu bahwa anak saya dicoba dicuri itu benar adanya,” pungkas Kaida.

‎Isu ini mencuat tak lama setelah viralnya kabar percobaan penculikan yang dialami seorang bocah perempuan berusia delapan tahun bernama Amira.

‎Amira nyaris menjadi korban penculikan saat hendak berangkat ke sekolah di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (02/12/2025) pagi.

‎Dalam video yang beredar, Amira terlihat masih trauma saat menceritakan kejadian mengerikan tersebut kepada keluarganya.

‎”Tadi pagi saya mau ke sekolah, lalu tiba-tiba datang seorang bapak-bapak tarik saya,” ujar Amira, yang mengaku ditarik paksa oleh pria tak dikenal menggunakan helm dan masker. “Dia paksa tarik saya padahal saya tidak mau ikut. Waktu dia mau nyalakan motor, saya langsung lari.”

‎Ibu Amira, Reli, membenarkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WITA. Beruntung, Amira berhasil melarikan diri saat pelaku lengah ketika hendak menyalakan sepeda motornya.

‎”Alhamdulillah anak saya berhasil kabur,” ucap Reli lega.


Laporan: Krismawan

error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!