Diduga Lakukan Pertemuan Politik, 4 Pejabat ASN Konut dan Cawabub Dilapor Ke Bawaslu

Diduga Lakukan Pertemuan Politik, 4 Pejabat ASN Konut Dan Cawabub Dilapor Ke Bawaslu
Ilustrasi

INDOSULTRA.COM, KONAWE UTARA – Empat pejabat tinggi berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Calon Wakil Bupati (Cawabub) Konut di lapor ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Konut karena diduga melakukan pertemuan dan komunikasi politik di Kantor Disperindag Konut pada, Senin (28/9/2020) pukul 13.00 wita

Para abdi negara yang diadukan itu antara lain, Kepala Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Konut, Inisial AT, Sekertaris Disperindag Konut, MN, Kadis Kominfo Konut, KR, dan Staf Ahli Konut, SR. Sedangkan Cawabub yang dimaksud, yakni IM dari calon nomor urut 1.

Peristiwa itu sempat menjadi heboh lantaran masih jam kantor. Warga setempat yang turut menyaksikan, Uksal, langsung melaporkan ke Kantor Bawaslu Konut. Sebab, dianggap melanggar undang-undang pemilu dan kode etik tentang keterlibatan ASN berpolitik. Terlebih, di saksikan para staf ASN di instansi itu.

“Kejadiannya jam satu siang waktu hari Senin, tangal 28/9/2020 salah satu Cawabub Konut, Iskandar Mekuo bersama Kadis Kominfo Konut, Kohar mendatangi kantor Disperindag Konut. Dan melakukan pertemuan tertutup diruangan Sekertaris Dinas Disperindag, Mustaman, ada juga Kadis Disperindag, Arifin Tomawa juga Staf Ahli, Samir,”ungkap Uksal warga Wangudu yang juga sebagai pelapor kejadian itu, Selasa (29/9/2020).

Mantan Bendum Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sultra priode 2016-2018 ini
mengatakan, saat ketahuan pertemuan terselubung yang berlangsung menjadi gaduh lantaran Pelaksana Jabatan Sementara (Pjs) Bupati Konut, Yusuf Mundu mendatangi kantor tersebut melakukan kunjungan.

“Gerakan ini diduga bertujuan untuk menggalang dukungan bagi pasangan Cabub-Cawabub Konut, Raup dan Iskandar Mekuo. Padahal kita tau sendiri selama diselenggarakannya massa kampanye hingga saat ini sesuai peraturan, setiap ASN wajib menjaga netralitasnya sebagai abdi negara. Ini parahnya jam kerja, terus dikantor datang salah satu calon pasti kan tanda tanya besar,”ujarnya.

“Berlangsungnya tahapan kampanye di pilkada Konut, tentunya kami sebagai masyarakat sangat jelas mengetahui ASN di lingkungan Pemkab Konut selalu diingatkan untuk mengedepankan netralitasnya di Pilkada 2020,”tegasnya.

Menerima laporan secara resmi, Staf Hukum Penindakan Pelanggaran (HPP) Bawaslu Konut, Isbar mengatakan, pihaknya menunggu arahan ketua Bawaslu Konut, Burhan dan bakal memanggil serta memproses dugaan keterlibatan PNS yang terlibat ikut serta pertemuan terselubung kepada salah satu calonkada konut.

“Pesan kami sekali lagi jaga netralitas. Harapan kami ASN harus profesional meletakkan untuk melayani publik, profesional dalam melakukan penegakan aturan. Peringatan ini sebagai antisipasi serta sosialisasi apa yang tidak boleh ASN lakukan dalam tahapan pilkada,”terangnya.

Sementara itu, Kadisperindag Konut, Arifin Tomawa saat dikomfirmasi menepis tudingan jika ada komunikasi politik yang terjadi. Dijelaskan, kedatangan Iskandar Mekuo dikantornya sama sekali tak diketahui saat dirinya tengah menunaikan salat dzuhur di ruang kerjanya.

“Waktu solat pintu ruangan saya terbuka, terus mereka masuk pak Kohar dan pak Laturu ada juga pak Samir. Disitu saya tidak tau masuk juga pak Iskandar karena memakai masker, dia langsung masuk di ruanganku sendirinya,”ucapnya.

Disampaikan Arifin, kedatangan Pjs Bupati Konut di intansinya juga bukan karena adanya Iskandar Mekuo atau kegiatan politik, melainkan sebagai reuni antara sesama alumni SMA 1 Kendari anggkatan 81. Setelah bercerita di ruang kerjanya, dirinya bersama Pjs Bupati langsung melihat-lihat aktivitas yang berlangsung disekliling kantor tersebut.

“Pjs Bupati ceritnya mau kasi surprize karena beliau satu anggkatan dengan saya. Juga ada cara makan-makan di kantor hadir juga mereka pak Kohar, Samir dan Lapaturu sedangkan pak Iskandar saya tidak tau kalau ada. Waktu Pjs Bupati datang pak Lapaturu ketemu di depan pintu masuk, sedangkan pak Iskandar keluar mi juga. Pas saya antar pak Bupati di luar saya lihat banyakmi orang dan adami yang wawancara, saya tidak tau apa,”tukasnya.