Gubernur Paparkan Potensi Multisektor Sultra di Hadapan Mentan

Gubernur Paparkan Potensi Multisektor Sultra di Hadapan Mentan
Gubernur Sultra, Ali Mazi, dan Mentri Pertanian RI

Indosultra.com, Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, menyampaikan potensi sektor ekonomi dan pertanian Sultra di hadapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berkunjung di Desa Wonua, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, Jumat (19/8/2022).

Menurut Ali Mazi, komoditas tanaman pangan Sultra, khususnya beras mengalami surplus sejak tahun 2019. Ini dibuktikan pada tahun 2021, tepatnya tanggal 2 Juni, Pemprov Sultra mengirim beras ke Sulawesi Utara sebanyak 1.000 ton melalui Perum Bulog.

“Komoditas Jagung juga telah kami pasarkan hingga ke Surabaya. Ini pula menandakan bahwa Provinsi Sultra dapat menjadi salah satu Lumbung Pangan Nasional, khususnya di Wilayah Indonesia Tengah dan Timur,” kata Ali Mazi melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/8/2022).

Selain itu, berdasarkan pertumbuhan ekonomi Sultra berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dan konsisten tinggi, itu tercermin dari Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 yang mencapai 6,09 persen, lebih tinggi dibandingkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen. Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari adanya peran sektor pertanian dalam mendukung ekonomi daerah.

“Pemerintah Provinsi Sultra terus memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian, karena sebagian besar mata pencaharian penduduk Sultra berada di bidang pertanian, dan masih mendominasi dalam mendorong perekonomian daerah ini. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara tahun 2020 sebesar 24,13 persen, dimana Sub Sektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan menyumbang 12,0 persen,”terangnya.

Pria bergelar Sarjana Hukum itu juga memaparkan, sesuai data statistik, Potensi Lahan Produktif Pertanian di Sultra seluas 2.858.277, yang terdiri dari, Sawah Fungsional seluas 117 hektar,
Non Sawah (ladang/lahan kering) 734.267 hektar, yang dimanfaatkan untuk tanaman pangan dan perkebunan. Khusus potensi luas Baku Sawah di Konsel seluas 20.495 hektar, dan sekarang ini kita berada di Kecamatan Konda Desa Cialam Jaya dengan hamparan sawah seluas 1.391 hektar. Di Sektor Peternakan, populasi hewan ternak di Sultra mencapai 390.903 ekor, suplai ternak potong atau daging surplus sekitar 16.000 ekor atau 2.690 ton. Populasi ternak, berkembang dengan baik di Provinsi Sultra, utamanya ternak sapi yang terus mengalami peningkatan populasi dari tahun ke tahun.

“Kami juga telah membentuk Satgas Penanganan PMK melalui Keputusan Gubernur Nomor 335 Tahun 2022 dan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Nomor 524.31/2301 tentang Pembatasan dan Peningkatan Kewaspadaan Lalu Lintas Hewan Ternak Ruminansia, Produk Hewan dan Media Pembawa lainnya Terhadap Ancaman Masuk dan Menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke dalam Wilayah Sulawesi Tenggara. Hal ini sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk tetap mengedepankan peningkatan populasi ternak di Sultra dan Alhamdulillah sampai saat ini Sulawesi Tenggara Tidak Ada Kasus PMK,”paparnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting untuk membuat Indonesia maju dan bebas dari inflasi yang akan terjadi. “Dari hasil pertanian kita makan. Kalau kita makan kita sehat dan pertanian juga sebagai lapangan pekerejaan. Pertanian jugalah yang membuat besar dalam industri apapun.”ujarnya.

Dia juga menambahkan, selama tiga tahun Indonesia telah menjadi yang terbaik kedua se-Asia Tenggara dari sektor pertanian. Sehingga dia meminta Gubernur untuk menyiapkan 1.000 hektar lahan pertanian produktif bagi masyarakat untuk membantu perekonomian masyarakat.

“Siapkan saya 1.000 hektar di tiap kecamatan, jika 1.000 hektar dengan total Rp30 Juta per hektar di tiap bulannya jadi akan menghasilkan Rp30 Miliar dalam satu tahun dan ini merupakan langkah menyejahterahkan petani,” pungkas. (b)

Laporan: Ramadhan