Mudahkan Produksi Pertanian Masyarakat, Kadin Konawe Perbaiki JUT di Anggaberi

Mudahkan Produksi Pertanian Masyarakat, Kadin Konawe Perbaiki JUT di Anggaberi

Indosultra.com, Unaaha – Setelah pengerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Wunduongohi, Program Kadin Konawe Peduli yang digagas Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar ST itu, kini tengah mengerjakan Jalan Usaha Tani (JUT) sejauh 700 meter dan normalisasi sungai di Kelurahan Andabia, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Yusran Akbar ST mengatakan bahwa program Kadin Peduli ini merupakan program yang menyasar perbaikan infrastruktur jalan desa dan kelurahan, untuk mendukung kelancaran produksi sektor pertanian dan perkebunan yang selama ini cenderung menjadi keluhan masyarakat.
“Melalui program Kadin Konawe peduli yang terkoordinasi bersama WKU Bidang PU dan WKU Bidang Transportasi, untuk membantu masyarakat petani kita dalam memperlancar hasil produksi, hasil panen di sektor tanaman pangan dan perkebunan warga,” ujar Yusran saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Program ini, kata Yusran, terlaksana dengan baik karena dukungan dan interaksi warga desa dan kelurahan yang ikut berpartisipasi mulai dari tahapan perencanaan, pengusulan kegiatan hingga proses pelaksanaan dan pengawasannya. “Tentunya, ini merupakan sinergi dan kolaborasi sesuai dengan fungsi dan peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang terus mendorong percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yang dimulai dari tingkat desa dengan upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan perkebunan,” jelas Yusran.

Lebih lanjut Ketua Kadin Konawe menjelaskan, desa-desa kita memiliki sumber daya hasil-hasil pertanian cukup, sehingga dengan dukungan perbaikan jalan ke sektor produksinya dapat dengan mudah dan lancar para petani kita meningkatkan hasil produksi dan menghemat biaya transportasi untuk pengolahannya.

“Kedepannya, kita berharap saat ekonomi meningkat, masyarakat yang berada di area sentra produksi pertanian dan perkebunan yang jalannya kita kerjakan ini dapat berswadaya dan mandiri memperbaikinya, tanpa membebankan anggaran dana desa dan APBD daerah,” harap Yusran. (b)

Laporan : Febri

Koran Indosultra Koran Indosultra